Motif di Balik Ambisi Netflix Berekspansi ke Layanan Gim
Pengembangan layanan Netflix ke sektor gim disebut sebagai ekspansi alami. Konten gim akan menjadi bagian penting dalam layanan Netflix agar bisa tetap relevan dengan para pelanggan dalam beberapa tahun ke depan.
Sekitar tujuh tahun lalu pada awal tahun 2016, kemunculan layanan Netflix di Indonesia untuk pertama kalinya dapat disebut sebagai tonggak awal dimulainya tren konsumen Indonesia menikmati layanan konten video streaming langsung atau video on demand berbasis langganan secara legal.
Tren ini lambat laun berubah menjadi gaya hidup kaum urban. Hasil survei yang dilakukan firma Populix terhadap 1.000 responden yang tinggal di sejumlah kota besar di Indonesia pada Mei 2022 atau enam tahun berselang menunjukkan, rata-rata responden memiliki lebih dari satu aplikasi video on demand.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa Netflix menjadi aplikasi video on demand paling banyak di Indonesia dengan presentase mencapai 69 persen, disusul Disney+ (62 persen), Youtube (52 persen), Viu (36 persen), dan Vidio (25 persen).
Kompas mencatat, Netflix memiliki formula bisnis khusus dalam membuat konten orisinal atau menentukan kemitraan dengan studio pihak ketiga untuk memberi lisensi hak untuk judul konten yang masuk dalam katalog layanan Netflix.
Mantan CEO Netflix Reed Hastings mengatakan, bisnis Netflix mengandalkan analisis data pasar dalam memproduksi konten orisinal. Adapun data utama yang diolah untuk kepentingan analisis ini di antaranya jenis gawai untuk streaming, lokasi pelanggan, variasi film setiap pelanggan, riwayat pencarian, waktu yang dihabiskan pelanggan untuk streaming konten, hingga metadata dari pihak ketiga.
Hasilnya, Netflix memiliki katalog layanan berlangganan yang paling kuat dan beragam. Ampere, konsultan spesialis media, gim, dan olahraga, memperkirakan pada akhir 2022, Netflix memiliki 3.700 film dan 2.000 acara TV. Ini jauh lebih banyak ketimbang HBO Max (2.100 film dan 600 acara TV), Hulu (1.200 film dan 1.700 acara TV), dan Disney+ (900 film dan 300 acara TV).
Selain kekuatan konten, dari sisi teknologi Netflix dapat dibilang unggul dibandingkan aplikasi daring lainnya. Kekuatannya ada pada algoritma personalisasi, yang membuat penonton semakin dekat dengan aplikasi ini. Hal inilah yang membuat pertumbuhan jumlah pelanggan Netflix selalu stabil.
Berdasarkan informasi yang dirilis The Wall Street Journal, jumlah pelanggan Netflix telah mencapai 238,39 juta orang secara global pada triwulan II-2023. Jumlah pelanggan Netflix global tersebut naik 8,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 220,67 juta orang.
Baca juga: Raksasa Baru Teknologi Bernama Netflix
Ekspansi bisnis
Seolah tak puas hanya menjadi pemimpin pasar global di sektor layanan video streaming berlangganan, sejak November 2021 Netflix mulai menambahkan video gim seluler sebagai layanan ekstra untuk para pelanggan mereka. Pelanggan dapat memainkan gim ini pada perangkat gawai dengan sistem operasi Android dan iOS.
Hingga November 2023, di katalog gim Netflix terdapat 77 gim seluler yang dapat pelanggan mainkan tanpa iklan dan biaya tambahan sepeser pun. Gim-gim yang ada sangat beragam mencakup genre seperti aksi, petualangan, arcade, puzzle, balap, strategi, dan simulasi. Beberapa gim mungkin tidak muncul untuk profil jika pengaturan usia profil diatur di bawah rating usia gim atau jika perangkat tidak kompatibel dengan gim tersebut.
Sejumlah gim diadaptasi dari konten-konten serial dan reality show unggulan Netflix, seperti ”Narcos”, ”Stranger Things”, ”The Queen’s Gambit”, ”Vikings: Valhalla”, ”Love Is Blind”, dan ”Too Hot to Handle”. Selain itu, Netflix juga membeli lisensi jenama gim-gim yang sudah populer seperti ”Football Manager 2024”, ”12 Minutes”, ”Asphalt Xtreme”, dan ”Laya’s Horizon”.
Sejak November 2021, Netflix mulai menambahkan video gim seluler sebagai layanan ekstra untuk para pelanggan mereka.
Vice President Head of External Games Netflix, Leanne Loombe, mengatakan, pengembangan layanan Netflix ke sektor gim adalah sebuah ekspansi yang alami. Konten gim akan menjadi bagian penting dalam proporsi layanan Netflix agar bisa tetap relevan dengan para pelanggan dalam beberapa tahun yang akan datang. Secara konsisten perusahaan akan menambah jumlah koleksi gim yang ada pada katalog Netflix.
”Di masa ini tak ada batasan lagi untuk menikmati hiburan. Orang yang ingin duduk untuk menonton film, sesaat kemudian bisa mengubah keputusannya menjadi bermain gim. Jadi wajar saja jika Netflix menyertakan gim sebagai bagian dari langganannya,” ujar Loombe dilansir dari BBC.
Baca juga: Mencari Pihak yang Diuntungkan dari Perceraian EA dengan FIFA
Kendati begitu, berdasarkan data yang ada, layanan gim masih menjadi bagian kecil dari ceruk bisnis Netflix. Apptopia, penyedia intelijen data aplikasi, mencatat rata-rata diperkirakan ada 2,2 juta orang di seluruh dunia bermain gim Netflix setiap harinya. Secara rasio, jumlah ini hanya 0,9 persen dari 238,4 juta basis pelanggan Netflix per 30 Juni 2023.
Meskipun Netflix secara konsisten menambahkan koleksi gim baru hampir setiap bulan, angka tertinggi rata-rata jumlah pemain gim Netflix per hari yang pernah dicapai adalah 2,7 juta orang pada Januari 2023. Setelah itu, jumlah rata-rata pelanggan yang memainkan gim Netflix terus merosot menjadi di bawah 2 juta orang pada rentang Maret hingga Juli.
Kejenuhan pasar
Analis Insider Intelligence, Ross Benes, menilai langkah bisnis Netflix yang mulai merambah layanan gim adalah investasi jangka panjang untuk mengantisipasi potensi kejenuhan pasar layanan video streaming di masa mendatang. Layanan gim dapat menjadi jurus baru perusahaan di masa depan untuk menggaet pelanggan baru terutama saat kebijakan sharing account telah ditiadakan oleh Netflix.
”Jika Netflix terus mengeksplorasi memanfaatkan properti intelektual (intellectual property/IP) yang kami miliki untuk gim baru, pendekatan ini mungkin dapat menarik lagi lebih banyak pelanggan,” kata Benes.
Sejak tahun 2021, perusahaan telah mendatangkan beberapa nama besar di dunia gim global untuk melancarkan ekspansi layanan gim mereka. Mantan eksekutif untuk pengembangan gim seluler Electronic Arts, Mike Verdu, bergabung dengan Netflix sebagai Wakil Presiden Pengembangan Gim pada tahun 2021.
Leanne Loombe sebelum bergabung dengan Netflix merupakan mantan direktur di Riot Games, perusahaan pengembang gim mobile Valorant. Bahkan, Joseph Staten, yang merupakan kepala kreatif untuk gim ”Halo Infinite” yang dikembangkan Microsoft, juga telah bergabung dengan Netflix sebagai direktur kreatif untuk pengembangan sebuah gim multiplatform baru yang menggunakan IP asli di Netflix.
Walau sudah sangat serius dalam langkah pengembangan layanan gim, Netflix masih menghadapi tantangan untuk menarik pelanggan ”konservatif” lama Netflix untuk ikut bermain gim. Sebab, lebih dari tiga perempat pelanggan Netflix menggunakan layar televisi (TV) dan komputer pribadi (PC) dalam menikmati layanan streaming. Padahal, hampir dua tahun sejak peluncurannya, layanan gim Netflix hanya dapat dimainkan di perangkat seluler.
Karena menyadari kurangnya minat terhadap gim selulernya, Netflix telah mulai menguji gim baru yang dapat dimainkan di perangkat apa pun.
Co-CEO Greg Peters mengatakan, kondisi tersebut menjadi kendala bagi Netflix dalam memasarkan katalog gim seluler mereka kepada pelanggan lama karena pelanggan cenderung tidak menggunakan Netflix di ponsel mereka. Pada akhirnya divisi gim di Netflix terus melakukan pengujian agar di tahun 2024 mulai ada sejumlah gim yang dapat dijalankan di TV pintar dan PC.
”Setiap kami melakukan inovasi dan masuk ke ranah yang sama sekali baru, kami selalu memulainya dari merangkak, kemudian berjalan perlahan, baru setelahnya berlari. Intinya, kami melihat banyak sekali peluang untuk menjadikan Netflix sebagai pusat hiburan dalam jangka panjang,” kata Peters.
Pengembangan perangkat
Hingga September 2023, gim Netflix telah diunduh 70,5 juta kali secara global. Angka tersebut terbilang minim jika dibandingkan dengan jumlah gim seluler hasil kembangan developer gim mapan lainnya yang mencapai ratusan juta per tahun.
Mike Verdu dalam postingan Instagramnya, Agustus 2023, mengatakan, karena menyadari kurangnya minat terhadap gim selulernya, Netflix telah mulai menguji gim baru yang dapat dimainkan di perangkat apa pun. Peluncuran beta untuk gim yang dapat dilakukan di PC dan TV akan segera dilakukan untuk pengguna terbatas di region Kanada dan Inggris.
Adapun gim yang dimainkan di TV nantinya akan mengharuskan pemainnya menggunakan ponsel sebagai pengontrol, dapat diakses melalui aplikasi Netflix di Android dan aplikasi khusus pengontrol terpisah di iOS.
The Wall Street Journal melaporkan, menjelang laporan pendapatan triwulan III-2023 Netflix, bahwa perusahaan berencana untuk mengadaptasi lebih banyak serial terkenalnya, seperti Wednesday, Black Mirror, dan Squid Game. Netflix juga berencana merilis versi Grand Theft Auto melalui kesepakatan lisensi.
Menarik dinanti apakah ambisi besar Netflix dalam ikut meraup ceruk pasar gim global dapat menjadikan Netflix sebagai raksasa one stop entertainment di masa mendatang atau malah menambah beban keuangan perusahaan yang selama ini sudah banyak dibelanjakan untuk mempertebal katalog konten berlangganan.