Akuisisi Bank Commonwealth, Saham OCBC Indonesia Naik
Penguatan itu seiring dengan pengumuman perusahaan yang mengakuisisi 99 persen saham PT Bank Commonwealth atau PTBC dari pemegang saham lama Commonwealth Bank of Australia (CBA).
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saham PT Bank OCBC NISP Tbk menguat pada perdagangan Kamis, (16/11/2023). Penguatan itu seiring dengan pengumuman perusahaan yang mengakuisisi 99 persen saham PT Bank Commonwealth atau PTBC dari pemegang saham lama Commonwealth Bank of Australia atau CBA.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham OCBC NISP naik 8,14 persen menjadi Rp 1.195. Sejak awal tahun, saham OCBC NISP naik 60,4 persen.
Dana yang dipersiapkan untuk aksi korporasi ini sekitar Rp 2,2 triliun. ”Rencana akuisisi ditujukan untuk memperkuat dan melengkapi kapabilitas OCBC Indonesia dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif baik untuk segmen konsumen maupun UMKM,” kata Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulisnya.
Dalam keterangan di Bursa Efek Indonesia, Direktur OCBC Indonesia Hartati menjelaskan, OCBC Indonesia akan mengabungkan PTBC dengan perseroan. ”Setelah penyelesaian rencana transaksi, perseroan akan secara langsung memiliki 99 persen saham PTBC, dan oleh karenanya, PTBC akan menjadi anak perusahaan terkendali perseroan dan selanjutnya akan digabungkan ke dalam perseroan,” ujar Hartati.
Rencana akuisisi ditujukan untuk memperkuat dan melengkapi kapabilitas OCBC Indonesia dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif baik untuk segmen konsumen maupun UMKM.
OCBC Indonesia juga akan mengakuisisi sisa satu persen saham PTBC dari pemegang saham lainnya.
Pengabungan kedua bank itu akan memperkuat platform OCBC Indonesia dalam mengambil peluang pada bidang jasa keuangan. PTBC, antara lain, memiliki kemampuan yang komplementer dalam wealth management dan automotive joint financing yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas penawaran produk dan layanan OCBC Indonesia.
Pada sembilan bulan pertama 2023 ini, OCBC Indonesia mendapatkan laba bersih sebesar Rp 3 triliun. Laba itu naik 17,6 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,55 triliun.
Dalam keterbukaan infomasi di Bursa Efek Australia, CBA menjelaskan, penjualan saham ini selaras dengan strategi CBA untuk fokus pada bisnis perbankan di Australia dan Selandia baru. CBA mengembangkan PTBC sejak 1997.
Penyelesaian transaksi akan tergantung dari persetujuan otoritas keuangan di Singapura, pusat OCBC, yaitu Monetary Authority of Singapore dan Otoritas Jasa Keuangan di Indonesia. ”CBA akan selalu bekerja sama dengan OCBC Indonesia dalam beberapa bulan ke depan untuk transisi kepemilikan ini,” demikian pernyataan dari manajemen CBA.
PTBC fokus pada segmen ritel dan pengusaha kecil dan menengah, serta memiliki berbagai produk perbankan dan wealth management. Ada sekitar 1,2 juta nasabah yang ditangani PTBC.