Pengelola Taman Wisata Siapkan Wahana, Pengunjung Siapkan Kocek
Jelang libur akhir tahun, taman bermain bersiap menyambut lonjakan pengunjung. Perlu jaminan keselamatan dan keamanan pengunjung saat menjajal wahana.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Masyarakat siap merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk menghabiskannya di taman bermain. Pengelola pun mulai mempersiapkan diri menerima lonjakan jumlah pengunjung pada musim liburan akhir 2023. Faktor keamanan, keselamatan, dan kesehatan demi kenyamanan wisatawan menjadi hal utama yang wajib disiapkan.
Sebagian masyarakat telah merencanakan liburan akhir tahunnya sejak jauh-jauh hari. Ada yang menghabiskan waktunya ke luar kota, tetapi ada pula tetap di dalam kota.
Maria Amanda (27), misalnya, memutuskan akan berkunjung ke Ancol Taman Impian, Jakarta. Bersama suami dan adiknya, mereka berencana menikmati berbagai wahana permainan.
”Kalau aku sih, suka wahana ekstrem karena suka (menantang) adrenalin. Kalau adik, memang suka berkunjung ke taman bermain,” ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Ia menyiapkan anggaran hingga Rp 1,5 juta untuk bertiga ketika bermain ke Ancol. Anggaran tembus jutaan rupiah juga disediakan Paulus (27) yang akan bepergian ke Batu, Jawa Timur.
Setidaknya Rp 5 juta siap dikeluarkan dari kantongnya untuk menghabiskan waktunya bersama keluarga di sejumlah taman bermain, antara lain Batu Night Spectacular dan Jawa Timur Park. Alokasi dana itu sudah mencakup seluruh pengeluaran di sana, termasuk transportasi dan makan siang.
Tiket tetap
Jelang akhir tahun, pengelola Taman Safari Indonesia telah menargetkan kenaikan jumlah pengunjung. Menurut Vice President of Media Event and Digital Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain, saat musim libur(high season), beberapa taman wisata di bawah naungannya mampu menampung sekitar 15.000-20.000 pengunjung per hari. Saat hari biasa, rata-rata pengunjung harian sebesar 10.000-12.000 orang.
Guna memberikan pelayanan berbeda, Taman Safari Indonesia menyajikan atraksi-atraksi berbeda. Satwa baru turut didatangkan, antara lain capybara.
Ancol Taman Impian menikmati pertambahan pengunjung pada tahun ini. Hingga September 2023, jumlah pengunjung mencapai 8,1 juta orang. Targetnya bertambah menjadi 9 juta orang pada akhir tahun.
Corporate Communication Manager PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Ariyadi Eko Nugroho mengatakan, konser musik serta hiburan-hiburan lain telah disiapkan di seluruh unit rekreasi menjelang tahun baru. Renovasi kawasan resor, yakni Putri Duyung Ancol juga dilakukan menyambut musim berlibur.
Tak ada peningkatan harga tiket. Harga tiket masuk per individu sebesar Rp 25.000, diikuti motor (Rp 20.000) serta mobil (Rp 30.000). Jam operasional berlaku juga masih sama, yakni pukul 06.00-24.00.
Prioritas keselamatan
Sementara itu, calon pengunjung menahan diri untuk tak menaiki wahana-wahana ekstrem setelah adanya peristiwa gangguan wahana saat beroperasi, Mereka lebih selektif memilih wahana becermin dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Amanda misalnya, ia lebih memilih melihat pengunjung-pengunjung lain saat menaiki wahana daripada naik secara langsung. Ada beberapa wahana, antara lain tornado dan halilintar yang memang dihindari karena berisiko gagal beroperasi.
Kami mau happy, tapi tetap safety nomor satu.
“Jadi aku tetap pilih-pilih sih di sana. Kami mau happy, tapi tetap safety nomor satu,” katanya.
Hal senada diutarakan Paulus, ia berharap taman bermain dilengkapi dengan sertifikasi atau pengecekan berkala dari dinas terkait. Dengan adanya sertifikat uji, pengunjung lebih yakin menggunakan wahana permainan.
Menurut Alex, Taman Safari Indonesia tetap menjaga lonjakan pengunjung saat libur akhir tahun agar kapasitas tak berlebih. Kuantitas penting, tetapi perlu diseimbangkan dengan kualitasnya pula.
“Kami tak mengincar virality, tapi mengincar bagaimana pariwisata ini bisa berkesinambungan. Kami tak (hanya) memanjakan pengunjung hari itu, tapi sepanjang tahun,” ujarnya sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI).
Guna menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung, Taman Safari Indonesia berupaya selalu memenuhi standar keselamatan yang berlaku, baik ditetapkan pemerintah maupun berdasar keselamatan, kesehatan dan kesehatan kerja (K3). Audit berkala juga dilakukan.
Target pengunjung, Alex menambahkan, tetap harus disesuaikan dengan kapasitas dan keseimbangan dengan satwanya. Tak hanya itu, taman bermain yang berkembang diikuti bertambahnya wahana perlu dilakukan uji coba berulang kali. Sebab, reputasi jadi taruhannya.
Sementara, Ariyadi menyatakan, Ancol Taman Impian telah melakukan pemeliharaan serta pengecekan berkala pada seluruh wahana. Hal ini dilakukan sebelum jam operasional dibuka, setelah jam operasional hingga servis besar pada jangka waktu tertentu.
Tanggung-jawab bersama
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia Azril Azhari berpendapat bahwa jaminan keselamatan dan keamanan merupakan tanggung jawab semua pihak. Tak hanya pengelola obyek wisata, tetapi juga pemerintah daerah hingga pusat.
Pariwisata sebagai ilmu ilmiah, bukan sosial dan humaniora, seharusnya dapat dikaji secara ilmiah. Faktor keamanan, keselamatan, serta kesehatan merupakan prasyarat utama pada semua destinasi wisata.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsensius Jemadu, mengatakan, seusai pandemi Covid-19 dinyatakan selesai, seluruh masyarakat ingin berwisata dan menikmati berbagai hiburan. Tak jarang, situasi tersebut membuat aspek keselamatan terabaikan.
”Jauh-jauh hari, mereka sudah lakukan pengecekan, audit, sehingga kalau ada yang masih diperbaiki atau tak layak, tak direkomendasikan untuk dikunjungi publik,” kata Vinsensius.
Berdasarkan arsip Kompas, dalam lima tahun terakhir, sedikitnya terjadi 19 kecelakaan di tempat wisata yang memakan korban jiwa dan luka-luka. Angka tersebut belum termasuk kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di perjalanan untuk berwisata. (AVE)