logo Kompas.id
EkonomiPergerakan Wisatawan Tinggi,...
Iklan

Pergerakan Wisatawan Tinggi, tetapi Durasi Menginap Rendah

Naiknya pergerakan wisatawan tak berbanding lurus dengan durasi menginap mereka. Pengemasan wisata perlu ditingkatkan sehingga tak hanya "menjual" satu destinasi, tetapi juga beberapa tempat dalam satu paket perjalanan.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
· 2 menit baca
Semakin berkembangnya wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, bisnis hotel dan penginapan juga terus bermunculan. Suasana senja dari Ayana Komodo Resort, Waecicu Beach, yang baru dibuka 15 September 2018.
KOMPAS/ DAHLIA IRAWATI

Semakin berkembangnya wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, bisnis hotel dan penginapan juga terus bermunculan. Suasana senja dari Ayana Komodo Resort, Waecicu Beach, yang baru dibuka 15 September 2018.

JAKARTA, KOMPAS — Rata-rata lama menginap wisatawan Nusantara dan mancanegara belum tembus dua hari hingga September 2023 walau jumlah perjalanannya meningkat. Selama ini pemerintah dianggap masih terpaku dengan kuantitas pergerakan wisatawan, padahal durasi menginap mampu mendorong perputaran uang di suatu destinasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perjalanan wisatawan Nusantara pada triwulan III-2023 naik 13,36 persen secara tahunan. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan pertumbuhan hingga 372,87 persen.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000