Wapres Amin menegaskan bahwa pemerintah ingin mengoptimalkan semua lahan agar menjadi produktif. Indonesia yang memiliki banyak lahan tidak ingin mengalami krisis pangan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Dunia tengah menghadapi berbagai persoalan pangan. Sebagai negara yang memiliki lahan luas, Indonesia tidak ingin mengalami krisis pangan. Terkait hal itu, pemerintah ingin mengoptimalkan semua lahan, terutama lahan tidur, agar menjadi lahan produktif.
”Oleh karena itu, kita ingin mengoptimalkan semua lahan, terutama lahan tidur, untuk dijadikan lahan produktif,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan keterangan pers pada acara Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 yang dipusatkan di Taman Pancasila, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023).
Kita ingin mengoptimalkan semua lahan, terutama lahan tidur, untuk dijadikan lahan produktif.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wapres menginformasikan, acara bertajuk ”Ketahanan Pangan untuk Indonesia Maju” tersebut diinisiasi oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui kolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan Kepolisian Negara RI.
Hal ini merupakan wujud nyata TNI, di usianya ke-78 tahun, untuk ambil bagian dalam mendukung program pemerintah membangun ketahanan pangan nasional dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Menurut Wapres Amin, tugas optimalisasi ini juga menjadi tugas TNI yang membawahkan banyak lahan yang dapat diberdayakan untuk sektor pertanian. ”(Optimalisasi) ini juga bagian dari tugas TNI dalam rangka operasi militer selain perang (OMSP). OMSP-nya ini sekarang dioptimalkan pada masalah penanggulangan ketahanan pangan,” katanya.
Wapres Amin menambahkan, pihaknya telah melihat seluruh komando daerah militer telah melakukan gerakan terkait optimalisasi lahan. ”Dengan demikian, insya Allah, semua tanah di bawah TNI tidak ada yang (tergolong lahan) tidur lagi,” ujarnya.
Mengawali rangkaian peninjauan ke lahan pertanian terpadu di Cibitung ini, Wapres Amin menyerahkan bibit padi untuk menandai penanaman serentak di 460 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Selanjutnya, Wapres menyaksikan penanaman bibit kelengkeng dan kemudian meninjau area penggemukan sapi sembari menerima penjelasan dari kelompok tani.
Setelah itu, Wapres Amin menyebar benih ikan lele, ikan gurame, dan ikan patin di embung. Dia juga berkesempatan menyapa para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilaluinya. Wapres Amin juga menyapa perwakilan penyelenggara program ketahanan pangan di lingkup TNI AD, TNI AU, dan TNI AL melalui konferensi video.
Terakhir, Wapres Amin memberikan bantuan sosial dan bantuan alat pertanian kepada kelompok masyarakat di sekitar. Bantuan ini berasal dari Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, dan Mabes TNI.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, pihaknya menggerakkan ketahanan pangan di seluruh jajaran TNI dari Sabang sampai Merauke. ”Ini tentu untuk mendongkrak di wilayah-wilayah yang khususnya masih ada lahan tidur, untuk menanaminya bersama,” katanya.
Yudo menjelaskan, TNI juga bersama-sama masyarakat untuk menanam sesuai kearifan lokal dalam menghadapi dampak El Nino. ”Harapannya juga masyarakat diajak bersama-sama TNI, Polri, dan seluruh lapisan masyarakat untuk melaksanakan gerakan menanam tadi,” ujarnya.
Ada harapan gerakan penanaman beragam komoditas seperti padi dan jagung serta budidaya perikanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. ”Targetnya tentu supaya tidak terjadi kekurangan di wilayah-wilayah. Tentu para pangdam, komandan satuan TNI di wilayah, tahu mana daerah-daerah yang membutuhkan. Mana yang subur dan mana yang tidak (dapat) saling mencukupi,” ujarnya.
Yudo menambahkan, penanaman demi ketahanan pangan ini sebenarnya sudah lama menjadi gerakan dan program di seluruh angkatan, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara. ”Namun, hari ini kita laksanakan bersamaan dengan dampak El Nino yang kita tahu dampak kekeringan lama ini. Karena itu, pada hari ini kita kick off dan harapannya semua dapat serentak melaksanakan bersama masyarakat,” katanya.
Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, gerakan nasional ketahanan pangan sangat berdampak bagi seluruh Indonesia. ”Ini gerakan bersama. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, mampu melewati. Krisis kesehatan, Covid-19, kita lewati. Namun, kalau krisis pangan itu bisa mengubah (menjadi) krisis politik. Jadi, kita harus betul-betul bersama-sama menjaganya,” katanya.
Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, mampu melewati. Krisis kesehatan, Covid-19, kita lewati. Namun, kalau krisis pangan itu bisa mengubah (menjadi) krisis politik.
Hadir pula dalam rangkaian acara ini, antara lain, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Nasional Pangan Arif Prasetyo Adi, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, segenap jajaran dari unsur TNI, Kementerian Pertanian, dan masyarakat.