Topang Pembangunan Maja, Peningkatan Stasiun Rangkasbitung Berlanjut
Maja digadang-gadang menjadi kota baru, apalagi setelah Presiden Joko Widodo memprioritaskannya dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2023. Sejumlah infrastruktur akan dibangun untuk menopang bakal kota ini.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·2 menit baca
Pemerintah melanjutkan peningkatan Stasiun Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten. Pembangunan juga menjadi langkah untuk mendorong terciptanya kota baru di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, sesuai dengan rencana pemerintah.
Pembangunan Stasiun Rangkasbitung tahap pertama dimulai sejak 2022. Saat ini, pembangunan berlanjut pada tahap kedua yang ditargetkan tuntas pada Agustus 2024.
Pembangunan itu penting karena dalam sehari, 40.000-50.000 penumpang dari Banten dan sekitarnya pergi menuju Jakarta. Itu artinya, sekitar 15 persen penduduk di daerah Lebak, Banten, memanfaatkan kereta api.
Pemerintah juga terus menggarap kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) di kawasan itu. Bekerja sama dengan PT Ciputra Residence, pemerintah membangun PerumahanCitra Maja Raya yang berjarak sekitar 650 meter dari Stasiun Maja, 21 kilometer dari Stasiun Rangkasbitung. Stasiun kereta api menjadi titik pendorong pembangunan kawasan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Senin (30/10/2023), dalam kunjungannya ke Lebak mengatakan, peningkatan Stasiun Rangkasbitung akan menambah daya tampung stasiun. Harapannya, keselamatan serta kenyamanan pengguna jasa kereta api akan membaik.
Perbaikan Stasiun Rangkasbitung akan mencakup pula waktu tunggu kedatangan kereta (headway) dari 15 menit menjadi 6 menit. Passenger crossing atau tempat penyeberangan penumpang serta pelintasan sebidang akan ditutup sehingga tingkat keamanan bertambah.
Menurut Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta Nur Setiawan Sidik, panjang peron Stasiun Rangkasbitung akan ditambah menjadi 250 meter. Saat ini jumlah penumpang pada akhir pekan mencapai 38.000 orang per hari, sedangkan harian 28.000 orang. Perbaikan Stasiun Rangkasbitung akan meningkatkan kapasitas harian menjadi 38.000, serupa dengan hari libur.
Saat ini, masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan stabling kereta atau jalur parkir kereta rel listrik (KRL). ”Isu pokok yang jadi catatan di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) adalah stabling. Ini kami memerlukan percepatan pembangunan stabling lebih banyak,” ujarnya.
Budi menambahkan, Maja berpotensi jadi kota karena aksesibilitas kereta api yang mudah. Presiden Joko Widodo telah memprioritaskan pembangunan Maja sebagai kota baru. Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 pada Lampiran I.
Sejumlah infrastruktur akan dibangun di sana. Beberapa di antaranya tol Serpong-Balaraja dan Serang Panimbang, instalasi pengelolaan air minum di Rangkasbitung, serta Bendungan Karian.
Managing Director Ciputra Group Budiarsa mengatakan, saat ini, pihaknya sudah membangun lebih dari 20.000 rumah dan unit komersial di Citra Maja Raya, diikuti dengan pembangunan infrastruktur dan fasilitas skala kota di dalamnya. Menurut rencana, Citra Maja Raya akan dibangun di atas 2.600 hektar (ha). Pembangunan itu dilakukan secara bertahap. Hingga pengembangan tiga tahap, luas yang digarap seluas 800 ha.
Wakil Ketua Forum Angkutan Jalan dan Kereta Api Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Deddy Herlambang, Selasa (31/10/2023). mengatakan, kawasan TOD memang didesain atas titik-titik simpul stasiun-stasiun kereta api. Makin padat stasiunnya, maka permintaan perumahan mengikuti.
Jarak antara permukiman dan stasiun paling jauh 800 meter. Hal ini mendorong masyarakat untuk berjalan kaki atau bersepeda menuju stasiun, tidak menggunakan kendaraan bermotor. ”Jika orang naik motor atau angkot (ke stasiun), itu bukan TOD,” kata Herlambang.