Indosat Ooredoo Hutchison Bukukan Pendapatan Rp 37,4 Triliun
Kendati membukukan kenaikan pendapatan, laba yang diatribusikan ke entitas induk dan laba periode berjalan operator telekomunikasi seluler Indosat Ooredoo Hutchison turun per 30 September 2023.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Operator telekomunikasi seluler PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison) membukukan total pendapatan Rp 37,4 triliun sepanjang sembilan bulan pada tahun 2023, naik 8,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Pencapaian ini, antara lain, disumbang oleh segmen seluler; multimedia, komunikasi data, dan internet; serta komunikasi tetap.
Sebagai perincian, kontribusi segmen seluler mencapai Rp 32,17 triliun atau setara 85,88 persen dari total pendapatan. Nilai ini tumbuh 7,80 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar Rp 29,84 triliun.
Berikutnya, segmen multimedia, komunikasi data, dan internet atau MIDI naik 10,8 persen secara tahunan sehingga menjadi Rp 4,53 triliun per 30 September 2023. Adapun segmen komunikasi tetap berkontribusi pendapatan Rp 750,57 miliar, naik 26,77 persen secara tahunan.
Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison) Vikram Sinha, dalam konferensi pers, Senin (30/10/2023), di Jakarta, mengatakan, pertumbuhan pendapatan dari segmen-segmen itu yang dikombinasikan dengan optimalisasi biaya berdampak pada peningkatan pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 24 persen secara tahunan menjadi Rp 17,4 triliun. Margin EBITDA mencapai 46,6 persen.
”Integrasi infrastruktur jaringan telah tuntas. Ini membantu kami menyediakan layanan telekomunikasi dengan kecepatan lebih cepat dan latensi yang lebih baik. Kami juga sedang memperluas jaringan ke daerah rural,” ujarnya.
Penyerapan belanja modal per 30 September 2023 sudah mencapai lebih dari 70 persen. Sebagian besar dipakai untuk pembangunan infrastruktur, terutama daerah rural di kawasan timur Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan Indosat Ooredoo Hutchison untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2023, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 2,78 triliun. Nilai ini turun dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 3,68 triliun.
Sementara laba periode berjalan per 30 September 2023 tercatat Rp 2,98 triliun. Nilai ini turun dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 4,04 triliun.
Sebagian besar dipakai untuk pembangunan infrastruktur, terutama daerah rural di kawasan timur Indonesia.
Total beban yang ditanggung perusahaan selama sembilan bulan tahun 2023 naik sekitar 14 persen dibanding setahun sebelumnya menjadi Rp 30,39 triliun. Beban pemasaran, secara khusus, naik 8 persen menjadi Rp 1,04 triliun.
”Kenaikan biaya marketing sejalan dengan pemakaian modal untuk membangun infrastruktur jaringan di daerah rural,” kata Vikram.
Untuk memperluas layanan telekomunikasi ke daerah rural, lanjut dia, Indosat Ooredoo Hutchison terbuka bermitra dengan operator satelit telekomunikasi, baik jenis satelit geostasioner maupun satelit orbit rendah, misalnya Starlink dan OneWeb.
”Layanan telekomunikasi berbasis satelit cocok dan efektif untuk melayani daerah rural, baik untuk masyarakat maupun aktivitas pertanian,” imbuh Vikram.
Direktur dan Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Nicky Lee menegaskan, keuangan perusahaan masih sehat. Rasio utang terhadap laba kotor selama sembilan bulan tahun 2023 tercatat 0,36 kali. Rasio ini turun dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar 0,75 kali.
Menurut dia, Indosat Ooredoo Hutchison ingin memiliki bisnis yang berkelanjutan. Perusahaan juga masih mendapatkan dukungan dari pasar modal dan perbankan di Indonesia.
”Pasar modal sejauh ini masih stabil. Tanpa dukungan mereka pun, keuangan kami masih sehat,” ujar Nicky.
Ekspansi
Sementara berkaitan dengan rumor ingin memperluas bisnis fiber-to-the home atau jaringan tetap ke rumah tangga dengan cara akuisisi MNC Play, Indosat Ooredoo Hutchison telah mengklarifikasi. Informasi yang benar, perusahaan sedang proses mengambil alih sejumlah pelanggan dari segmen usaha MNC Play milik PT MNC Kabel Mediacom.
Senior Vice Presiden , Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, mengatakan, nilai transaksi final belum tersedia karena transaksi jual beli tersebut belum efektif karena masih tunduk pada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
”Setelah proses selesai, termasuk kami dapat izin dari otoritas, kami akan mengumumkan ke media,” ucap Steve.