Sektor Penerbangan Bersiap Sambut Libur Akhir Tahun
Akhir tahun ini, lalu lintas penerbangan diprediksi akan meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya karena musim libur. Sejumlah maskapai membuka rute baru,
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Angkasa Pura dan maskapai penerbangan tengah bersiap menghadapi libur akhir tahun. Jumlah pergerakan penumpang dan pesawat memang meningkat akhir-akhir ini pascapandemi Covid-19, tetapi industri penerbangan belum sepenuhnya pulih karena terpengaruh situasi global.
Namun, lalu lintas penerbangan menjelang akhir tahun diperkirakan terus meningkat. Sejumlah rute penerbangan baru diperkenalkan sehingga pergerakan pesawat diproyeksi akan meningkat.
General Manager Bandara I Gusti Nugrah Rai, Bali, Handy Heryudhitiawan mengatakan, akhir tahun ini, lalu lintas penerbangan diprediksi akan meningkat hingga 2 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya karena musim libur. Secara keseluruhan, pihak bandara memperkirakan akan melayani 20,3 juta penumpang dengan estimasi rata-rata 59.000-60.000 penumpang per hari.
”Di akhir tahun ini, rencananya juga akan terdapat beberapa rute penerbangan baru di Bandara I Gusti Ngurah Rai, salah satunya menuju India dengan maskapai Vistara,” ujar Handy saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dinaungi PT Angkasa Pura (AP) I melayani 30 rute internasional yang diakomodasi 36 maskapai dan 19 rute domestik oleh 13 maskapai.
Tingkat pemulihan (recovery rate)telah mencapai 89 persen hingga September 2023 dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Jumlah penumpang hingga triwulan III-2023 sebanyak 15.826.321 orang. Namun, angka itu masih di bawah pencapaian tahun 2019. Dalan periode yang sama tahun ini, jumlah penumpang mencapai 17.844.690 orang.
Serupa dengan AP I, PT AP II juga masih dalam proses pemulihan penerbangan pascapandemi Covid-19. Koordinasi antarpihak terus dilakukan untuk mendongkrak pemulihan ini.
”Kami optimistis hingga akhir tahun ini, tingkat pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dapat mencapai 90 persen dari kondisi 2019 sebelum adanya pandemi,” kata President Director AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya.
Kami optimistis hingga akhir tahun ini, tingkat pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dapat mencapai 90 persen dari kondisi 2019 sebelum adanya pandemi. (Muhammad Awaluddin)
Sejauh ini, slot time penerbangan Bandara Soekarno-Hatta masih mampu mengakomodasi permintaan penerbangan rute baru. Bandara Soekarno-Hatta bersiap menerima pembukaan kembali rute yang tutup karena pandemi Covid-19, selain juga menerima pertambahan frekuensi penerbangan pada rute-rute yang telah ada.
Rute baru
Adapun beberapa maskapai penerbangan, antara lain PT Citilink Indonesia dan PT Lion Group, tengah mengemas beragam promosi untuk menggaet penumpang pada libur akhir tahun 2023. Rute perjalanan baru pun mulai diperkenalkan guna memfasilitasi penumpang.
Batik Air, misalnya, membuka penerbangan langsung rute Jakarta-Banyuwangi mulai 1 November 2023. Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penerbangan harian dioperasikan tiap hari. Sesuai rute, penerbangan beroperasi dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Banyuwangi dengan armada Airbus A320-200.
Mulai 26 Oktober 2023, Lion Air juga mengoperasikan dua penerbangan harian berjadwal pulang-pergi (PP) antara Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB), dan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara (MDC).
Persiapan-persiapan bandara dan maskapai menghadapi liburan akhir tahun itu terus mendapat pantauan dari Kementerian Perhubungan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah M mengatakan, industri penerbangan sudah membaik, tetapi tingkat pemulihan belum mencapai 100 persen. Tingkat pemulihan dalam negeri berkisar 70-80 persen.
Setidaknya ada tiga faktor penyebabnya, yakni isu rantai pasok (supply chain), ketersediaan pesawat setelah pandemi Covid-19, dan harga bahan bakar. Perang Rusia-Ukraina meningkatkan harga bahan bakar. Dampaknya juga berpengaruh pada rantai pasok sebab Rusia banyak menyediakan suku cadang (spare part)pesawat, belum lagi ketika negara itu diembargo beragam pihak.
”Artinya, kondisi global enggak baik-baik benar untuk penerbangan. Tapi yang jelas, market itu ada, hanya situasi global belum kondusif,” ujar Kristi.
Selain itu, sejumlah pesawat terpaksa gagal beroperasi karena kondisi perawatan yang belum memungkinkan. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan suku cadang.
Meski demikian, jelang akhir tahun, Kemenhub menjamin bahwa tak ada isu keamanan dan keselamatan penumpang. Maskapai wajib melaksanakan pengecekan dan perawatan pesawat sebab jika tidak, ancamannya pidana.