logo Kompas.id
EkonomiDepresiasi Rupiah dan Lonjakan...
Iklan

Depresiasi Rupiah dan Lonjakan Harga Minyak Bisa Bikin Subsidi Energi Bengkak

Depresiasi rupiah terhadap dollar AS berisiko membuat subsidi dan kompensasi energi tahun ini membengkak. Oleh sebab itu, stabilisasi rupiah dan pengendalian konsumsi jadi perhatian pemerintah.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
· 3 menit baca
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berdiskusi sejenak dengan Direktur Jenderal  Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata saat rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Jakarta, Kamis (25/8/2022). Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani memaparkan kondisi keuangan negara. Selain itu, Menteri Keuangan juga mengatakan kondisi perekonomian dunia semakin memburuk. Hal ini tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai serta dampak dari situasi konflik Rusia-Ukraina. Buruknya kondisi perekonomian ini juga mengancam adanya gelombang inflasi besar di dunia internasional.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berdiskusi sejenak dengan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata saat rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Jakarta, Kamis (25/8/2022). Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani memaparkan kondisi keuangan negara. Selain itu, Menteri Keuangan juga mengatakan kondisi perekonomian dunia semakin memburuk. Hal ini tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai serta dampak dari situasi konflik Rusia-Ukraina. Buruknya kondisi perekonomian ini juga mengancam adanya gelombang inflasi besar di dunia internasional.

JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan kalkulasi Kementerian Keuangan, kenaikan harga minyak mentah dunia masih berada dalam koridor skenario Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Namun, pemerintah tetap mengantisipasi agar kombinasi antara tren kenaikan harga minyak dunia dan depresiasi nilai tukar rupiah tidak membebani keuangan negara.

Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak global pada pertengahan tahun ini kembali merangkak naik. Untuk jenis minyak mentah Brent, harganya berangsur naik dari sekitar 70 dollar AS per barel menjadi di atas 80 dollar AS per barel pada kurun Juli-Agustus 2023.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000