Ekonomi Hari Ini: Mengintip Tol Laut, Melihat Jebakan ”Pilot”
Ada apa dengan tol laut dan dana pensiun BUMN? Ada juga jebakan ”pilot” yang mengintai di balik ingar bingar digitalisasi.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·2 menit baca
Anda tahu pengertian tol laut? Seorang teman berkata, ”Enggak tahu.” Tol laut merupakan salah satu tema pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Di masa kampanye dan di masa pemerintahan, tema ini banyak disebut. Uniknya, banyak orang tak sepenuhnya mengerti soal ini. Dari sejumlah tema pembangunan, barangkali tol laut adalah yang paling sedikit dimengerti oleh masyarakat.
Merujuk situs resmi Kementerian Perhubungan, tol laut lebih kurang adalah jaringan trayek penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut. Di dalamnya terdapat infrastruktur keras sekaligus lunak yang membentuk sistem.
Kompas bersama Pelindo berkesempatan melihat sejumlah jaringan berikut dengan kegiatan masyarakat di Indonesia timur. Beberapa artikel dan foto sudah ditayangkan. Hari ini, perjalanan akan berlanjut. Seiring itu, pasokan berita dan foto juga masih akan berlanjut.
Salah satu pertanyaan sebagai titik tolak laporan jurnalistik ke timur ini adalah seberapa efektif tol laut menurunkan harga-harga barang di Indonesia timur?
Lantas bagaimana dengan kelanjutan tentang dana pensiun bermasalah di badan usaha milik negara (BUMN). Untuk proses audit, sebagaimana disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir pada konferensi pers beberapa waktu lalu, tahapan itu akan dilanjutkan.
Tahap pertama audit, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan kerugian sampai Rp 300 miliar pada sampel transaksi investasi empat dana pensiun BUMN. Padahal, BPKP baru baru mengaudit 10 persen dari total transaksi investasi senilai Rp 1,125 triliun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan pada 2022, total aset dana pensiun BUMN mencapai Rp 126 triliun. Untuk program manfaat pasti, rata-rata rasio kecukupan dana (RKD) dari dana pensiun milik BUMN ini berada di kisaran 93 persen, di bawah batas RKD 100 persen.
OJK selaku regulator dan pengawas industri jasa keuangan punya pendapat untuk disampaikan. Sejumlah pernyataan dari OJK menarik untuk disimak.
Di luar dua isu di atas, gebyar digitalisasi masih membetot perhatian. Setelah heboh tentang social commerce yang diakhiri dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023, digitalisasi tampaknya tidak akan berakhir.
Namun perlu diingat, ada jebakan pilot (pilot trap) mengintai di balik ingar bingar digitalisasi. Wawancara Kompas dengan Senior Partner and Managing Partner of McKinsey & Company Indonesia, Khoon Tee Tan, akan bercerita tentang jebakan pilot itu.
Jebakan pilot adalah situasi ketika negara tak mendapat nilai tambah sesuai yang diharapkan. Ada sejumlah faktor kunci bagi perusahaan untuk menjadi digital champion dan lepas dari pilot trap, di antaranya peran penting pemimpin, fokus, fondasi data serta infrastruktur teknologi, optimalisasi SDM, dan manajemen perubahan.
Berikut agenda menarik lainnya hari ini:
1.Pencatatan saham ke-67 dan 68 di Bursa Efek Indonesia
2.Diskusi peta jalan energi menuju NZE 2060
3.Dampak ekonomi dari krisis kemarau panjang di Jakarta