Dana Pariwisata Siap Dibentuk untuk Dukung Pariwisata Indonesia
Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk membentuk dana pariwisata. Dana ini akan mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berencana membuat tourism fund atau sebuah dana yang akan akan mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Dana pariwisata ini sudah dikenal di beberapa negara yang memberi penekanan khusus pada pengembangan pariwisata, seperti Singapura dan Arab Saudi.
”Baru saja kami mendapatkan arahan dalam rapat bersama Presiden bahwa akan dibentuk tourism fund atau sebuah dana yang akan mendukung pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, seperti mengundang event-event berkelas internasional, event-event budaya, olahraga, dan MICE,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Kami mendapatkan arahan dalam rapat bersama Presiden bahwa akan dibentuk tourism fund atau sebuah dana yang akan mendukung pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Sandiaga menuturkan, dana pariwisata ini nantinya akan dibentuk dengan pendekatan tata kelola yang baik. Fokusnya pada pariwisata hijau, berkelanjutan, dan berkualitas yang mengutamakan kekuatan budaya Indonesia.
Dengan demikian, wisatawan yang datang ke Indonesia nantinya tidak hanya diukur dari kuantitasnya, tetapi juga kualitas atau lama tinggalnya. ”Belanjanya di ekonomi lokal serta bagaimana mereka bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Arahan Presiden (dana pariwisata) ini segera ditindaklanjuti,” ujar Sandiaga.
Tim khusus
Sumber pendanaan dana pariwisata nantinya akan dikaji apakah memakai dana abadi atau sumber lainnya. ”(Hal ini) karena kalau kita lihat devisa dari sektor pariwisata adalah 20 miliar sampai Rp 25 miliar dollar AS per tahun sebelum pandemi. Apakah itu nanti akan jadi sumber dari sana atau sumber dana lainnya,” tutur Sandiaga.
Sehubungan hal ini akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji agar Indonesia menghadirkan pendanaan yang berkelanjutan, yakni sumber dana yang akan hadir setiap tahun untuk mendukung kegiatan. ”Jadi, kalau dilihat negara yang bisa menarik event berkualitas internasional ini punya fund yang mempermudah dan memberikan keleluasaan bagi sektor pariwisata untuk MICE, untuk mengundang event internasional atau berkualitas dunia,” katanya.
Sumber pendanaan akan ditelaah sehingga dapat terkelola, tanpa terlalu besar membebani APBN, dan tidak membebani wisatawan. ”Kita akan cari equilibrium agar ini berkelanjutan, tidak memberatkan, tapi justru akan menambah kualitas aspek sustainability dari sektor pariwisata,” kata Sandiaga.
Pada tahap awal, target dana pariwisata di tahun depan tidak terlalu besar. Angka yang sempat dibicarakan dalam rapat pembiayaan pariwisata sekitar Rp 1 triliun. Hal ini karena pemerintah juga akan merevisi Undang-Undang Pariwisata yang sekarang berproses di DPR.
Sebagai suatu inisiatif baru, ini harus kita kalibrasi pembiayaan di awal tidak terlalu besar supaya nanti aspek tata kelola dan sumber daya yang terlibat ini dapat dilakukan dengan good governance.
Dana pariwisata nantinya akan dijadikan salah satu bagian dari UU Pariwisata yang baru tersebut. ”Sebagai suatu inisiatif baru, ini harus kita kalibrasi pembiayaan di awal tidak terlalu besar supaya nanti aspek tata kelola dan sumber daya yang terlibat ini dapat dilakukan dengan good governance,” kata Sandiaga.
Ada berbagai peruntukan dana pariwisata. ”Dana ini akan dipakai untuk nation branding, untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia, mengundang misalnya konferensi besar dunia seperti kemarin ada Water World Conference yang besar di Bali. Besok itu bisa digunakan. Atau kegiatan yang mem-biddingevent sport besar seperti FIFA World Cup dan bisa juga FIBA yang sukses kita laksanakan, maupun event konser musik dan sebagainya,” tutur Sandiaga.
Pada kesempatan tersebut, lebih jauh Sandiaga menuturkan telah ada kalkulasi bahwa setiap ada event besar skala internasional kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia naik 10-15 persen. Berkaitan pengelola dana, ada beberapa opsi. ”Tadi ada beberapa opsi, tapi ini akan difinalkan, (yakni) apakah akan dibentuk di bawah BUMN yang sudah ada yaitu InJourney atau lembaga yang ada seperti lembaga pengelolaan dana di Kemenkeu,” katanya.
Tadi ada beberapa opsi, tapi ini akan difinalkan, (yakni) apakah akan dibentuk di bawah BUMN yang sudah ada, yaitu InJourney, atau lembaga yang ada seperti lembaga pengelolaan dana di Kemenkeu.
Sandiaga mengatakan, dalam rapat ini tidak ada pembicaraan mengenai tarikan atau pungutan kepada pelaku usaha. ”Tapi lebih dibicarakan porsi pemerintah maupun porsi pendapatan pemerintah dari devisa pariwisata dan pendapatan dari tarif visa. Jadi, tidak membebani dunia usaha karena dunia usaha di sektor pariwisata baru saja bangkit dari pandemi,” ujarnya.
Pemerintah berharap dana pariwisata dapat disusun pada tahun 2024 sehingga pada pemerintahan selanjutnya nanti dapat dieksekusi dengan baik. ”Penyiapannya mungkin di semester pertama (2024) sehingga di semester kedua bisa langsung diimplementasikan,” kata Sandiaga.
Siaran pers Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menginformasikan telah diselenggarakannya Indonesia-Malaysia-Thailand-Growth Triangle (IMT-GT) Expo Gebyar Melayu Pesisir. Acara yang diselenggarakan Kepulauan Riau dan Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau ini merupakan bagian dari rangkaian acara Regional Ministerial Meeting IMT-GT Ke-29 Tahun 2023.
Potensi IMT-GT dinilai sangat strategis bagi pertumbuhan ekonomi ketiga negara. Pada pertemuan IMT-GT di KTT ASEAN Kamboja tahun 2022 dan KTT IMT-GT Ke-15, Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga fokus yang dapat dilakukan untuk mewujudkan visi IMT-GT tahun 2036.
Pertama, membangkitkan sektor pariwisata sub-kawasan. Kedua, mempercepat pembangunan infrastruktur lunak dan keras. Ketiga, mewujudkan ekonomi sub-kawasan yang hijau dan berkelanjutan.
”Untuk mengimplementasikan ketiga fokus tersebut diperlukan sinergi dan kolaborasi berbagai stakeholder sub-kawasan,” kata Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik yang mewakili Menkop dan UKM Teten Masduki dalam kegiatan IMT-GT Expo Gebyar Melayu Pesisir, Kepulauan Riau, Rabu (27/9/2023).