Wapres Minta Masyarakat Ekonomi Syariah Menyasar Literasi dan Pangsa Pasar
Wapres Amin meminta Masyarakat Ekonomi Syariah menyasar literasi dan pangsa pasar. Peningkatan kedua faktor tersebut diyakini akan meningkatkan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah terhadap perekonomian nasional.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpandangan mesti ada peningkatan kontribusi ekonomi syariah dan keuangan syariah terhadap ekonomi nasional. Untuk mencapai hal tersebut, setidaknya ada dua faktor yang mesti disasar, yakni literasi dan pangsa pasar.
Sebab, Wapres Amin menilai tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia saat ini belum ideal, yakni baru mencapai 23,3 persen. Hal ini diyakini tentu berpengaruh terhadap capaian pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah yang baru sekitar 10,9 persen.
”Saya berkeyakinan, dengan besarnya potensi Indonesia, angka-angka ini dapat ditingkatkan. Bahkan, literasi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ke depan paling tidak mesti mampu mencapai 50 persen,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional VI Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tahun 2023 di Jakarta, Minggu (1/10/2023).
Saya berkeyakinan, dengan besarnya potensi Indonesia, angka-angka ini dapat ditingkatkan. Bahkan, literasi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ke depan paling tidak mesti mampu mencapai 50 persen.
Menurut Wapres Amin, semakin besar literasi ekonomi dan keuangan syariah akan semakin memperbesar penerimaan dan penggunaan produk ekonomi dan keuangan syariah oleh masyarakat. Selanjutnya, hal ini akan berujung pada peningkatan kontribusi sektor ekonomi dan keuangan syariah terhadap perekonomian nasional.
Pada kesempatan tersebut, Wapres Amin juga berpesan tiga hal kepada semua kader MES. Pertama, mereka diminta meningkatkan peran dan kontribusi nyata MES sebagai penggerak pengembangan ekonomi syariah hingga level akar rumput.
Seluruh anggota MES diyakini memiliki komitmen kuat dan pemahaman mendalam akan keilmuan ekonomi syariah. ”Kini saatnya tiap-tiap anggota MES menjadi role model bagi umat. Bagaimana mengejawantahkan komitmen serta keilmuan ekonomi dan keuangan syariah ini dalam perilaku dan aktivitas keseharian,” ujar Wapres Amin.
Melalui upaya tersebut, menurut Wapres Amin, masyarakat akan melihat langsung nilai-nilai kebaikan dan keunggulan ekonomi syariah dalam bertransaksi, praktik bisnis, kegiatan keuangan, maupun berbagai aktivitas keseharian lainnya.
Kedua, para kader MES diminta menggiatkan pengajian dan penulisan yang dapat menjadi narasi publik. Hal ini diperlukan guna memperkuat diseminasi tentang kontribusi nyata ekonomi dan keuangan syariah bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Langkah ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah. ”Masyarakat akan semakin memahami peran dan kontribusi ekonomi syariah dalam peningkatan kesejahteraan, sekaligus menjadi bagian dari solusi permasalahan umat,” kata Wapres Amin.
Jejaring kolaborasi
Ketiga, kader MES diminta terus meningkatkan jejaring kolaborasi, sinergi, dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengakselerasi pengembangan aktivitas ekonomi dan keuangan syariah. Mereka juga diminta mengawal pencapaian visi Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia.
”Bangun komunikasi melalui argumentasi konstruktif dengan masyarakat, dengan tetap menjadi mitra terbaik pemerintah saat ini ataupun yang akan datang. Siapa pun nanti yang duduk dalam kepemimpinan presiden dan wakil presiden,” kata Wapres Amin.
Bangun komunikasi melalui argumentasi konstruktif dengan masyarakat, dengan tetap menjadi mitra terbaik pemerintah saat ini maupun yang akan datang. Siapa pun nanti yang duduk dalam kepemimpinan presiden dan wakil presiden.
Sebelumnya, Ketua Umum MES Erick Thohir menuturkan, MES berkomitmen penuh untuk dapat berkontribusi optimal dalam mengembangkan ekonomi syariah dan kemaslahatan umat. ”Kami terus berupaya agar kehadiran MES semakin dirasakan manfaatnya dan dapat memenuhi harapan untuk menjadi motor penggerak pengembangan usaha yang sesuai prinsip syariah,” katanya.
Erick juga menuturkan arti penting sinergi antarpemangku kepentingan guna mencapai berbagai target program MES untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. ”Kami sadar bahwa MES tidak dapat berjalan sendiri untuk mencapai berbagai target-target yang telah ditetapkan. Karena itu, sinergi dengan berbagai pihak dan stakeholders harus tetap dijaga dan ditingkatkan,” ujarnya.
Kami sadar bahwa MES tidak dapat berjalan sendiri untuk mencapai berbagai target-target yang telah ditetapkan. Karena itu, sinergi dengan berbagai pihak dan stakeholders harus tetap dijaga dan ditingkatkan.
Pada acara ini Erick menerima Sertifikat ISO 9001 dari Komisaris Utama WQA Asia Pasific Iskandar Zulkarnain; Laporan Hasil Audit Keuangan dari Kantor Akuntan Publik Tubagus Manshur Arifin; serta Sertifikat Lembaga Wakaf MES dari Ketua Badan Wakaf Indonesia Muhammad Nuh.
Erick juga menyerahkan bantuan berupa rumah tahan gempa kepada Ketua Yayasan Masyarakat Mitra Masjid Prihantono. Hal ini merupakan tindak lanjut peristiwa gempa bumi yang melanda Cianjur, Jawa Barat, pada November 2022.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua Dewan Pembina MES Muliaman Hadad, Wakil Ketua Dewan Pembina MES Agung Firman Sampurna, Direktur Utama PT Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dan Sekretaris Jenderal MES Iggi Haruman Achsien. Selain itu juga Bendahara Umum MES Herry Gunardi, jajaran Dewan Penggerak dan Dewan Penyantun MES, serta jajaran pengurus pusat, wilayah, dan daerah MES seluruh Indonesia.
Adapun Wapres Amin didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.