Lahendong menjadi salah satu dari 13 WKP yang dikelola langsung PGE dengan total kapasitas terpasang 672 MW. Lahendong merupakan bagian dari strategi penambahan kapasitas terpasang.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Niat emiten energi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE untuk menaikkan kapasitas terpasang listriknya menjadi 1 gigawatt akan bergantung dari utilitas dan operasional produksi dapat terlaksana. Salah satunya adalah dengan memacu utilisasi wilayah kerja panas bumi atau WKP Lahendong yang ada di Sulawesi Utara.
”Dengan total kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dari area Lahendong sebesar 120 megawatt (MW), PGE WKP Lahendong menjadi tulang punggung dalam pemasokan kebutuhan listrik masyarakat di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Kontribusi asupan listrik dari Lahendong ini akan bisa mewujudkan ambisi PGE menjadi 1 gigawatt (GW) company dalam dua tahun ke depan,” kata Direktur Utama PGE Julfi Hadi dalam keterangannya Senin (14/8/2023).
Lahendong menjadi salah satu dari 13 WKP yang dikelola langsung oleh PGE dengan total kapasitas terpasang 672 MW. WKP Lahendong merupakan bagian dari strategi penambahan kapasitas terpasang yang dikelola sendiri oleh PGE menjadi 1 GW. WKP Lahendong memiliki enam unit PLTP yang beroperasi secara komersial sejak 2001.
”Untuk mengoptimalkan potensi listrik, kami menggunakan penerapan teknologi co-generation,” tambah Julfi.
Secara terpisah, analis OCBC Sekuritas William Ardian mengatakan, mengenai pencapaian target PGE sebagai 1 GW company sangat bergantung pada bagaimana manajemen menjalankan perusahaan. ”Bagaimana manajemen dapat menjaga utilitas dan operasional produksi agar bisa memaksimalkan output sehingga ke depan dapat ditingkatkan produksinya,” ujarnya.
Dia menambahkan, PGE harus memaksimalkan progres eksplorasi sumur yang saat ini sedang berjalan untuk menjaga keunggulan operasional. Perkembangan aktivitas di Lahendong juga dapat menjadi modal untuk mengakselerasi kinerja keuangan PGE pada semester kedua.
Kinerja
Pada semester I-2023, PGE membukukan kenaikan laba bersih sebesar 30,1 persen secara tahunan atau naik dari 71,3 juta dollar AS di semester I-2022 menjadi 92,7 juta dollar AS. Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 11,9 persen dari 184,7 juta dollar AS menjadi 206,7 juta dollar AS.
Total produksi listrik PGE mencapai 2.397 gigawatt jam (GWh), naik 7,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Produksi ini ditopang kenaikan produksi listrik sebesar 7,3 persen dan produksi uap sebesar 8 persen.
Harga jual rata-rata listrik naik 2,5 persen menjadi 9,9 dollar AS per kilowatt jam (kWh) dan harga jual rata-rata uap naik 2,4 persen menjadi 6,3 dollar AS per kWh.
Direktur Operasi PGE Ahmad Yani menjelaskan, WKP Lahendong memasok listrik untuk 133.300 rumah di Sulawesi Utara. Pada semester pertama tahun ini, area tersebut menghasilkan pendapatan usaha sebesar 42,8 juta dollar AS atau berkontribusi sebesar 20,7 persen terhadap total pendapatan PGE.