Bangun Jaringan Internet Murah di Wilayah 3T, Elon Musk Akan Kunjungi Indonesia
Di Indonesia, ada 745 puskesmas yang belum memiliki akses internet di daerah yang tidak terjangkau oleh koneksi internet. Sebanyak 2.200 puskesmas teridentifikasi memiliki akses internet yang buruk.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - CEO Tesla yang juga CEO SpaceX Elon Musk dijadwalkan akan datang ke Jakarta pada akhir September atau awal Oktober mendatang. Kali ini, Elon Musk akan bekerja sama dalam pembangunan jaringan internet murah di wilayah 3T atau tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia untuk pendidikan dan layanan kesehatan.
”Dia (Elon) berharap atau kita harap, proses Starlink yang digunakan Kemenkes di daerah terpencil bisa di-cover rakyat kita di perdesaan dengan internet bagus, mungkin akan ditatangani,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Kedatangan Elon Musk kali ini juga akan membahas dan menyepakati mengenai pembuatan material baterai litium. ”Itu akan ditandatangani di Jakarta nanti kalau semua proses negosiasi selesai pada September akhir atau awal Oktober,” tambah Luhut.
Terkait apakah akan ada rencana investasi Tesla di Indonesia, Luhut mengatakan bahwa investasi Tesla di seluruh dunia masih akan ditunda untuk 1,5 tahun mendatang. Penundaan investasi ini termasuk investasi di Meksiko yang sudah disepakati sebelumnya.
Seiring keadaan ekonomi dunia serta ketegangan antara Amerika Serikat dan China, Tesla memutuskan berhati-hati dalam berinvestasi. Apalagi, produksi mobil listrik Tesla juga tidak terserap sepenuhnya oleh pasar. Saat ini, Tesla memproduksi 3 juta unit mobil listrik dan hanya tersalurkan sebanyak 1,8 juta. Masih ada 1,2 juta yang belum terjual.
Namun, menurut Luhut, Tesla tetap melihat Indonesia sebagai prioritas untuk investasi. Luhut belum mau mengatakan tentang jumlah investasi Elon Musk untuk Indonesia nantinya. ”Nanti kita lihat, kalau Elon datang kan akan dilihat,” kata Luhut.
Sebelumnya, Luhut ataupun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu secara terpisah dengan Elon Musk di Amerika Serikat pada awal Agustus lalu. Baik Luhut maupun Budi masing-masing mengajak pemilik SpaceX yang mengoperasikan satelit ”Starlink” itu untuk bekerja sama membangun jaringan internet murah di kawasan 3T.
Ditemui terpisah di Kompleks Istana Kepresidenan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan bahwa pertemuannya dengan Elon Musk terkait dengan kerja sama antara Starlink dan Pemerintah Rwanda. Starlink memberikan akses internet dengan harga khusus bagi sekolah-sekolah terpencil di Rwanda.
Di Indonesia, ada 745 puskesmas yang belum memiliki akses internet di daerah yang tidak terjangkau koneksi internet. Selain itu, Budi mencatat ada 2.200 puskesmas yang teridentifikasi memiliki akses internet buruk. ”Itu yang kita bicarakan dengan Elon Musk. Apakah bisa dibantu yang 745 puskesmas ini bisa dikoneksikan ke internet,” kata Menkes.
Puskesmas tersebut umumnya berlokasi di daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Akses internet dibutuhkan, terutama karena pemerintah ingin melakukan digitalisasi secara masif. ”Skriningnya, vaksinasinya, imunisasinya, timbangan antropometrinya untuk stunting. Sekarang kalau enggak ada koneksinya akan susah sekali, itu jalannya ke sana untuk daerah-daerah yang memang tidak terjangkau,” kata Menkes.
Menurut Menkes, koneksi internet yang diberikan Starlink pada sekolah-sekolah di Rwanda diberikan dengan harga murah, yaitu 20 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 300.000 per bulan. Layanan dengan kapasitas sama di Amerika Serikat dihargai 50-100 dollar AS atau Rp 750.000-Rp 1.3 juta per bulan.
”Kita enggak semiskin Rwanda-lah, tapi ya bayar yang 50 dollar AS, harusnya antara Rp 300.000 dan Rp 750.000 per bulan untuk 200 Mbps. Kita maunya sekitar segitulah, di bawah 50 dollar AS dengan kapasitas yang cepat sekali,” kata Menkes.