Transformasi Digital Berpotensi Tingkatkan Nilai UMKM ASEAN
Usaha mikro, kecil, dan menengah didorong melakukan digitalisasi guna mendongkak perekonomian, tak hanya negeri sendiri, tetapi negara-negara lain di ASEAN.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Transformasidigital jadi pendorong usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM guna mempercepat integrasi ekonomi. Misi ini diharapkan tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi dalam skala ASEAN demi menjalin kerja sama yang lebih luas dengan sejumlah negara rekanan kawasan.
Sebagai tuan rumah Dewan Bisnis ASEAN atau ASEAN Business Advisory Council (BAC) pada 2023, Indonesia akan menekankan lima isu prioritas. Dari kelimanya, isu transformasi digital jadi perhatian banyak pihak.
Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M Arsjad Rasjid, UMKM jadi prioritas pertama. Ekonomi yang terintegrasi bisa direalisasikan dengan konektivitas sistem pembayaran dan platform pendanaan usaha.
“Ini, kan, kami memberi rekomendasi kebijakan-kebijakan yang harus dibuat oleh negara-negara ASEAN untuk bagaimana mengembangkan transformasi digital (bagi pelaku UMKM),” ujar Arsjad di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Secara konkret, transformasi digital ini diwujudkan dalam bentuk penerapan kode QR ASEAN yang memudahkan transaksi antarnegara dan meningkatkan inklusi finansial. Selain itu, ada pula marketplace lending platform yang mewadahi dan mempermudah akses pinjaman bagi UMKM.
Wiki Wirausaha, sebuah platform digital yang berfungsi sebagai wadah bagi UMKM, perusahaan besar, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya, juga menjadi salah satu bentuk nyata digitalisasi yang menjadi tempat berbagi praktik dan pengetahuan demi pengembangan UMKM. Kerja sama telah dilakukan dengan Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO) dan Jaringan Bimbingan ASEAN untuk Wirausaha (AMEN) dari Filipina. Dengan platform ini, mereka mendukung UMKM mengakses rantai pasok global dengan mudah.
Arsjad yang juga Ketua ASEAN BAC 2023 ini juga menilai, Indonesia memimpin dalam industri perusahaan rintisan atau start up di kawasan. Alhasil, banyak modal ventura dunia yang berinvestasi untuk mendorong inovasi-inovasi di Indonesia serta negara-negara lain di ASEAN.
Harapannya, pengembangan-pengembangan perusahaan rintisan juga bisa meluas ke sejumlah negara rekanan ASEAN. Beberapa contohnya adalah Australia, Korea Selatan, dan Jepang.
Ajang ASEAN BAC 2023, Arsjad menambahkan, diharapkan bisa menjembatani produk-produk Indonesia ke luar negeri. Hal ini merupakan upaya untuk menjaga pasar Indonesia.
“Jangan sampai kita jadi pasar, tapi enggak jadi tuan rumah di negara atau regional ASEAN sendiri. Nah, ini yang ingin kita kembangkan, gaungkan bersama-sama. Tidak meninggalkan siapapun,” katanya.
ASEAN memiliki beragam potensi yang menguntungkan. Dari sisi lokasi ditunjukkan Thailand yang berada di antara daratan China dan Asia Selatan. Sementara, Vietnam dan Kamboja diperkuat dengan upah buruh yang rendah menjadi daya tarik dalam perputaran bisnis di kawasan Asia Tenggara.
Hal senada dikatakan pendiri sekaligus Mitra Umum Alpha JWC Ventures, Chandra Tjan bahwa banyak investor asing yang berminat menanamkan modalnya di negeri ini. Pada saat bersamaan, ASEAN juga diharapkan menjadi pusat sumber daya manusia.
“Itu sangat penting dan faktor yang mendukung perkembangan ekonomi di ASEAN, terutama Indonesia,” katanya.
ASEAN BAC 2023 akan berlangsung pada 1-8 September 2023 di Jakarta. Acara ini terbagi atas beberapa forum dengan pembahasan yang berbeda, antara lain soal bisnis, investasi, perempuan, dan iklim. Berbagai petinggi negara ASEAN dan rekanan juga akan hadir, diikuti lebih dari seribu praktisi bisnis dari beragam negara dan asosiasi.
Menurut Arsjad, Indonesia sebagai tuan rumah sekaligus Keketuaan ASEAN 2023 memiliki momentum untuk meningkatkan kepercayaan. Sebab, ekonomi sudah menjadi modal, sedangkan kepercayaan dalam bisnis sangat penting.
Saat ini, seluruh pihak perlu fokus pada kondisi perekonomian. Caranya dengan memastikan stabilitas politik dan keamanan guna memakmurkan dan menyejahterakan bangsa.