logo Kompas.id
EkonomiPendanaan ”Start Up” Teknologi...
Iklan

Pendanaan ”Start Up” Teknologi Energi Bersih Masih Terbatas

New Energy Nexus Indonesia melakukan survei terhadap 50 ”cleantech start up” yang didirikan dalam lima tahun terakhir. Diketahui bahwa 86 persen ”cleantech start up” masih mengandalkan dana pribadi.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 3 menit baca
Sebanyak 936 panel surya yang menjadi proyek percontohan pembangkit listrik tenaga surya di Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019). Selain panel surya, kawasan waduk juga memiliki fasilitas pembangkit listrik tenaga minihidro.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Sebanyak 936 panel surya yang menjadi proyek percontohan pembangkit listrik tenaga surya di Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019). Selain panel surya, kawasan waduk juga memiliki fasilitas pembangkit listrik tenaga minihidro.

JAKARTA, KOMPAS — Pengembangan usaha rintisan teknologi energi bersih atau cleantech start up dinilai belum optimal karena masih terkendala regulasi dan pendanaan. Dukungan pendanaan dari multipihak didorong untuk usaha rintisan dalam mendukung riset dan pengembangan atau R&D, terutama pada start up di tahap awal.

New Energy Nexus Indonesia, akselerator ekosistem dan pendanaan global usaha teknologi energi bersih, melakukan survei terhadap 50 cleantech start up yang didirikan dalam lima tahun terakhir. Diketahui bahwa 86 persen di antaranya masih mengandalkan tabungan pribadi para pendiri (founder) dan kesulitan mendapat pendanaan eksternal.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000