Pendapatan Telkom, XL Axiata, dan Indosat Naik pada Semester I-2023
Telkom, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo Hutchison membukukan pertumbuhan pendapatan pada semester I-2023. Salah satu kontributor utama kenaikan pendapatan adalah layanan data internet dan digital.
Oleh
MEDIANA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Operator telekomunikasi di Indonesia masih membukukan kenaikan pendapatan pada semester I-2023. Kemunculan teknologi akses seluler 5G seharusnya bisa melecut pertumbuhan lebih tinggi bagi industri, tetapi penggelarannya masih terbatas hingga saat ini. Langkah untuk mengonvergensilayanan jaringan tetap dan jaringan bergerak telekomunikasi akan bermanfaat untuk mengefisienkan biaya perusahaan.
Sepanjang semester I-2023, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom membukukan pendapatan konsolidasian Rp 73,5 triliun atau naik 2,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari lini bisnis data, internet, dan servis teknologi informasi menyumbang hampir setengah dari total pendapatan perusahaan, yakni Rp 41,6 triliun. Laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi Telkom tercatat Rp 38,4 triliun. Laba bersih perusahaan mencapai Rp 12,8 triliun.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan, kinerja semester I-2023 tidak bisa dilepaskan dari fokus perusahaan yang ingin mempercepat transformasi dan mengembangkan infrastruktur telekomunikasi. Grup Telkom telah mengakuisisi tambahan spektrum frekuensi 2,1 gigahertz (GHz) dan 2,3 GHz demi mengamankan kapasitas dan kualitas layanan pada masa mendatang, meskipun akuisisi ini berdampak pada peningkatan biaya sebesar 2,9 persen atau menjadi Rp 50,5 triliun.
Hingga Juni 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal 20,5 persen atau Rp 15 triliun dari total pendapatan. Peruntukannya adalah pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Untuk bisnis jaringan tetap telekomunikasi, belanja modal digunakan untuk pengembangan akses fiber optik dan infrastruktur kabel laut. Belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G, menara telekomunikasi, pusat data, dan sistem teknologi informasi.
”Salah satu implementasi yang baru saja kami resmikan yaitu konvergensi layanan jaringan tetap dan jaringan bergerak telekomunikasi di Telkomsel. IndiHome berpindah ke Telkomsel. Aksi ini sekaligus menandai bahwa Telkomsel akan fokus menyasar segmen retail, sedangkan kami sebagai induk di segmen bisnis ke bisnis (B2B),” kata Ririek dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (28/7/2023).
XL Axiata
Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) membukukan total pendapatan Rp 15,78 triliun pada semester I-2023, naik 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Pendapatan dari data internet dan layanan digital berkontribusi 91 persen terhadap total pendapatan.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, pertumbuhan pendapatan yang kuat pada semester I-2023 itu diikuti pengelolaan biaya yang tepat. Pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi (EBITDA) tumbuh 14 persen secara tahunan dengan margin yang meningkat 49 persen menjadi Rp 7,65 triliun. Laba bersih setelah dinormalisasi mencapai Rp 658 miliar.
Per akhir Juni 2023, utang kotor XL Axiata tercatat Rp 9,97 triliun dengan rasio gearing net debt to EBITDA (kemampuan perusahaan melunasi utang), termasuk finance lease (kegiatan sewa guna), sebesar 2,67 kali. Sementara utang bersih perusahaan Rp 8,4 triliun. Dian mengatakan, perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi dollar AS. ”Semua pencapaian positif tersebut merupakan hasil dari upaya maksimal kami di semua aspek bisnis untuk merebut pasar,” ujarnya.
Total pelanggan sampai akhir Juni 2023, kata Dian, mencapai 58 juta pelanggan. Rerata pendapatan per pengguna atau average revenue per user (ARPU) campuran yang dikeluarkan untuk membeli layanan telah naik dari Rp 38.000 pada semester I-2022 menjadi Rp 41.000 pada semester I-2023.
Bisnis layanan konvergensi jaringan tetap dan jaringan bergerak telekomunikasi juga akan diperkuat, baik dari segi infrastruktur maupun produk. Mayoritas dari total belanja modal XL Axiata yang sebesar Rp 8 triliun akan dipakai untuk ekspansi infrastruktur jaringan.
Indosat
Adapun Indosat Ooredoo Hutchison menyatakan, total pendapatan yang diperoleh sepanjang semester I-2023 mencapai Rp 24,7 triliun atau naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan total pendapatan perusahaan ini disumbang dari pendapatan lini bisnis seluler (naik 8,4 persen), multimedia, data komunikasi, dan internet (15,7 persen), dan layanan jaringan tetap telekomunikasi (25,9 persen).
EBITDA Indosat Ooredoo Hutchison juga diklaim naik 24 persen secara tahunan (year on year) menjadi Rp 11,4 triliun. Margin EBITDA 46,1 persen. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 1,9 triliun.
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/7/2023) sore, mengatakan, perusahaan telah menyelesaikan integrasi jaringan Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia pada April 2023 atau setahun lebih awal dari target. Hingga akhir Juni 2023, jumlah pelanggan perusahaan mencapai 100 juta pelanggan.
”Sebelum dan sesudah pandemi Covid-19, industri telekomunikasi tetap memegang peranan penting terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Industri telekomunikasi sekarang telah bergerak ke arah yang tepat. Dalam lima tahun terakhir, industri telekomunikasi tumbuh 1–2 persen, tetapi sekarang saya bisa melihat bahwa industri bisa tumbuh melampaui angka pertumbuhan PDB,” ujarnya.
Vikram memperkirakan, industri telekomunikasi di Indonesia masih bisa tumbuh 7–8 persen, bahkan berpeluang kembali tumbuh 10 persen seperti beberapa tahun lalu. Dia menilai masih banyak peluang yang bisa digarap oleh operator telekomunikasi, seperti aktivitas ekonomi digital.
Dalam lima tahun terakhir, industri telekomunikasi tumbuh 1–2 persen, tetapi sekarang saya bisa melihat bahwa industri bisa tumbuh melampaui angka pertumbuhan PDB.
Peneliti Center of Digital Economy and Small Medium Enterprises di Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, Sabtu (29/7/2023), di Jakarta, berpendapat, pandemi Covid-19 dan kemunculan aktivitas ekonomi digital menjadi faktor yang menyebabkan industri telekomunikasi melesat. Adanya teknologi 3G, 4G, dan aplikasi membuat permintaan internet bergerak kencang. Akan tetapi, faktor inovasi teknologi akses seluler yang paling membuat industri telekomunikasi bisa melejit.
”Untuk saat ini, saya rasa nilai dari sektor telekomunikasi juga sudah tinggi dan belum ada temuan teknologi atau layanan ekonomi digital baru yang mengerek pertumbuhan sektor telekomunikasi. Kehadiran teknologi akses seluler 5G sebenarnya bisa membuat industri telekomunikasi tumbuh lebih pesat dari sekarang, terlebih jika ada terobosan teknologi VR-AR dan metaverse,” tuturnya.
Terobosan konvergensi layanan jaringan tetap dan bergerak telekomunikasi yang dilakukan semua operator, menurut dia, hanya bertujuan menyiasati biaya dan menggabungkan layanan yang serupa. Operator telekomunikasi bisa bergerak lebih efisien karena konvergensi itu.
Ciptadana Sekuritas dalam laporan riset ”Market Outlook 2023: Telco Sector”, yang dikutip dari blog perusahaan, Sabtu (29/7/2023), di Jakarta, berpendapat, industri telekomunikasi masih dalam tahap transisi dari layanan legacy (suara dan SMS) ke data internet, tetapi fase transisi setiap operator berbeda. Hikmahnya, tingkat persaingan antar-operator stabil. Kondisi makroekonomi yang menantang tidak akan berdampak signifikan pada industri karena banyak orang dan bisnis tergantung pada layanan telekomunikasi.
Industri telekomunikasi masih dalam tahap transisi dari layanan legacy (suara dan SMS) ke data internet, tetapi fase transisi setiap operator berbeda.
Dalam laporan yang sama, Ciptadana Sekuritas menilai, penggelaran layanan 5G secara masif di Indonesia membutuhkan waktu lebih lama untuk terwujud. Ketersediaan spektrum frekuensi yang belum memadai menjadi salah satu kendalanya.
Konvergensi layanan jaringan tetap dan bergerak telekomunikasi bukan pengubah permainan (game changer). Meskipun ada manfaat dari efisiensi biaya perusahaan, Ciptadana Sekuritas meyakini akan sulit untuk memasang jaringan fiber langsung ke rumah dan sifat bisnis berlangganan terbukti tidak cocok untuk sebagian besar orang Indonesia karena butuh proporsi pendapatan harian yang tinggi.