Penyaluran Kredit Tahun Ini Diperkirakan Tumbuh 10,9 Persen
Pertumbuhan kredit didorong prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Survei perbankan Bank Indonesia yang dilakukan pada triwulan kedua 2023 menunjukkan pertumbuhan kredit sepanjang 2023 bisa mencapai 10,9 persen. Optimisme tersebut didorong prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Menurut Survei Perbankan Bank Indonesia (BI), responden memperkirakan penyaluran kredit berjalan sampai dengan akhir 2023 bertumbuh 10,9 persen secara tahunan. Angka perkiraan sepanjang tahun 2023 ini meningkat dibandingkan dengan survei serupa yang dilakukan pada triwulan pertama 2023 yang sebesar 10,4 persen secara tahunan dan survei pada triwulan keempat 2022 yang sebesar 8,9 persen secara tahunan.
”Optimisme tersebut didorong prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).
Namun, angka perkiraan pertumbuhan kredit 2023 itu tidak setinggi realisasi penyaluran kredit 2022 yang sebesar 11,4 persen secara tahunan.
Survei Perbankan dilaksanakan secara triwulanan sejak triwulan ketiga 1999. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai kebijakan perbankan dalam penyaluran kredit, pendanaan, penentuan suku bunga, perkembangan permintaan, dan penawaran kredit baru.
Adapun survei perbankan triwulan kedua 2023 ini dilaksanakan pada Juni 2023. Sampel dipilih secara purposive terhadap lebih dari 40 bank umum yang mencakup sekitar 80 persen dari total aset perbankan nasional.
Penyaluran kredit yang tinggi merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan. Pertumbuhan penyaluran kredit menandakan meningkatnya permintaan barang dan jasa dari masyarakat. Permintaan kredit konsumsi mencerminkan permintaan konsumsi masyarakat. Adapun kredit modal kerja mencerminkan adanya permintaan untuk kegiatan produktif serta kredit investasi mencerminkan adanya permintaan pendanaan dari investor.
Pemulihan ekonomi
Ditemui terpisah dalam wawancara khusus terkait ulang tahun ke-67 Bank Danamon, di Jakarta, Kamis, Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima mengatakan, penyaluran kredit tahun ini akan terus bertumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi.
”Indonesia adalah pasar yang sangat besar dan menarik. Ditopang jumlah penduduk yang sangat banyak, dengan pertumbuhan ekonomi yang terus melaju seiring dengan pemulihan ekonomi,” ucap Ejima.
Ejima menjelaskan, Bank Danamon memiliki empat pilar bisnis, yakni kredit korporasi, kredit usaha kecil menengah, kredit konsumsi, dan kinerja anak-anak usaha, seperti Adira Finance. Keempat pilar bisnis itu, lanjutnya, bekerja dengan baik pada semester pertama tahun ini.
Selain itu, seiring dengan program restrukturisasi kredit dengan pemerintah, kualitas kredit dan aset Bank Danamon juga terjaga pada semester pertama tahun ini.
Pada triwulan pertama tahun ini, Bank Danamon mencetak pertumbuhan total kredit dan trade finances sebesar 15 persen secara tahunan yang sebesar Rp 151,8 triliun. Pertumbuhan itu ditopang seluruh segmen bisnis, salah satunya dari kinerja anak usaha mereka, yakni Adira Finance, yang mencatat pertumbuhan 48 persen secara tahunan.