logo Kompas.id
EkonomiAPBN Surplus, Belanja...
Iklan

APBN Surplus, Belanja Pemerintah Dinilai Belum Optimal

Realisasi belanja APBN sampai semester I-2023 belum mencapai separuh target dan belum menyentuh fungsi prioritas yang bisa memberi efek pendorong kuat ke ekonomi. Surplus bukan prestasi yang patut dibanggakan.

Oleh
agnes theodora
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gWzo6ZXhcCv4mTAiYTzCr4n-Gm4=/1024x624/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F05%2F30%2Fff68a68e-658a-4629-9bd7-f9c79f8194d7_jpeg.jpg

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (tengah) dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023). Rapat membahas rancangan rencana kerja pemerintah dan pembicaraan pendahuluan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 setelah diserahkannya Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) pekan lalu ke DPR.

JAKARTA, KOMPAS — Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selama semester I-2023 mencatat surplus Rp 152,3 triliun. Namun, surplus bukan prestasi yang patut dibanggakan secara berlebih karena justru menggambarkan realisasi belanja pemerintah yang kurang optimal dan perlu diakselerasi di paruh kedua tahun ini.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000