logo Kompas.id
EkonomiRetribusi Masuk Destinasi...
Iklan

Retribusi Masuk Destinasi Wisata Bisa Ganggu Pemulihan

Rencana pengenaan retribusi masuk Bali kepada wisatawan mancanegara bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan budaya. Namun, langkah ini dianggap bisa mengganggu pemulihan industri pariwisata.

Oleh
MEDIANA
· 2 menit baca
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.
ISTIMEWA/HUMAS PT ANGKASA PURA I BANDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Bali berencana mengenakan retribusi sebesar 10 dollar AS atau setara Rp 150.000 (asumsi 1 dollar = Rp 15.000) kepada setiap wisatawan mancanegara yang mau masuk ke Bali mulai pertengahan tahun 2024. Retribusi ini akan dipakai untuk menjaga kualitas alam dan budaya.

”Pengenaan retribusi masuk Bali sebesar 10 dollar AS bersifat wajib. Saat ini, peraturan gubernur sedang dibahas. Kami sudah menjelaskannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, saat menghadiri konferensi pers mingguan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Senin (17/7/2023), di Jakarta.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000