Lewat Sumur Pengembangan, PGN Saka Pacu Produksi Blok Pangkah
Saat ini PGN Saka memiliki 11 aset hulu migas, 10 aset ada di Indonesia dan 1 blok gas di Texas, Amerika Serikat. Dalam jangka panjang, perusahaan berupaya memacu produksi dengan mengembangkan sumur-sumur eksplorasi.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Tampak onshore processing facility (OPF) Saka Indonesia Pangkah Limited di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023). Selain gas bumi dan LPG, di area fasilitas milik PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) itu juga memiliki fasilitas pemrosesan minyak bumi.
GRESIK, KOMPAS — PT Saka Energi atau PGN Saka, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk, berupaya memacu produksi minyak dan gas bumi di Blok Pangkah di laut lepas Jawa Timur pada semester II-2023 guna memacu produksi migas. Dalam jangka panjang, perusahaan juga mengupayakan pengembangan sumur-sumur eksplorasi.
Menurut data PGN Saka, pada tahun 2022 perusahaan memproduksi 7.620 barel minyak per hari (BOPD) atau 143 persen dari target APBN 2022 yang 7.000 BOPD. Sementara capaian salur gas mencapai 50,51 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 120 persen dari target 33 MMSCFD.
Senior Manager Stakeholder Relations PT Saka Energi (PGN Saka) Erry Affandi, di Onshore Processing Facility (OPF) Saka Indonesia Pangkah Limited, Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023), mengatakan, kondisi saat ini menantang di tengah penurunan laju produksi secara alamiah.
Pada semester I-2023, PGN Saka pun mengebor dua sumur pengembangan di Lapangan Sedayu di Blok Pangkah. ”Kita akan lihat hasilnya dalam beberapa waktu ke depan. Namun, dengan adanya sumur-sumur pengembangan, kami yakin bisa tetap survive untuk mempertahankan capaian tahun lalu,” ujar Erry.
Pada awal semester II-2023, menurut Erry, pihaknya juga melakukan studi hingga survei 3D seismik di area seluas 500 kilometer persegi di Lapangan Pangkah dan sekitarnya yang merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP). Pihaknya juga melakukan workover (kaji ulang) serta deepening well (pendalaman sumur) guna mempertahankan produksi saat ini. Hasilnya diharapkan bisa efisien.
Di samping itu, pengeboran sumur-sumur eksplorasi juga terus dilakukan guna menemukan cadangan-cadangan baru agar produksi minyak dan gas bumi dari Blok Pangkah bisa meningkat. Produksi yang meningkat juga nantinya akan meningkatkan kontribusi pada ketahanan energi nasional.
Erry mengemukakan, di tengah laju penurunan produksi migas secara alamiah, satu-satunya jalan ialah pengembangan sumur-sumur eksplorasi. ”Di migas, hasil yang dicapai ialah buah kerja jangka panjang. Jadi, tak bisa menghasilkan seketika. Kalau eksplorasi tak dimulai, hasilnya bisa lebih lama lagi didapat,” katanya.
Pemrosesan migas
Prasojo dari tim teknis operasional OPF Saka Indonesia Pangkah Limited menambahkan, OPF Saka Indonesia Pangkah Limited atau fasilitas operasi PGN Saka di Manyar terbagi tiga. Pertama adalah pemrosesan dari hulu atau offshore (laut lepas), pemrosesan minyak mentah, dan fasilitas liquified petroleum gas (LPG).
”Jadi, dari offshore (laut lepas), kami hanya menerima fluida. Untuk gas, yang kami produksi saat ini 37 MMSCFD dengan sales gas sebesar 28 MMSCFD. Seluruh gas yang kami hasilkan PGN Saka dijual kepada Pembangkit Jawa Bali,” kata Prasojo.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Suasana di sekitar tangki spherical liquified petroleum gas (LPG) di area onshore processing facility (OPF) Saka Indonesia Pangkah Limited di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023). Selain gas bumi dan LPG, di area fasilitas milik PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) itu juga terdapat oil treating facility (OTF) atau pemrosesan minyak bumi.
Sementara itu, produksi LPG PGN Saka saat ini ialah 77 MTd propana dan 55 MTd butana. Hingga Kamis (13/7/2023), minyak mentah yang diproduksi sebanyak 6.500 barel minyak per hari.
Saat ini, PGN Saka memiliki 11 aset hulu migas. Sebanyak 10 di antaranya berada di Indonesia dan 1 blok shale gas di Texas, Amerika Serikat. Aspek lingkungan serta sosial ekonomi masyarakat sekitar menjadi salah satu program yang terus dijalankan agar pelaksanaannya berkelanjutan.
Sebelumnya, PGN Saka juga mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola wilayah kerja (WK) Sangkar. WK Sangkar berlokasi di laut dan daratan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau dekat dengan WK Pangkah. Perkiraan sumber daya minyak sebesar 130 juta barel minyak(MMBO) dan gas 300 miliar kaki kubik (BCF).
Direktur Utama PGN Saka Avep Disasmita dalam keterangannya mengatakan, dengan penambahan WK diharapkan ada integrasi dengan fasilitas PGN Saka saat ini, yaitu di WK Pangkah dan WK Muriah. Kinerja positif PGN Saka pada 2022 pun diharapkan berlanjut.