Saldo bersih tertimbang perkiraan penyaluran kredit baru triwulan II-2023 bernilai 96,4 persen, meningkat dari 55,9 persen pada triwulan I-2023.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyaluran kredit baru industri perbankan pada triwulan kedua tahun ini diperkirakan akan meningkat dibandingkan dengan triwulan pertama. Kenaikan itu terindikasi sejak Mei 2023 yang bertumbuh dibandingkan pada April 2023. Faktor utama pendorong pertumbuhan adalah kenaikan permintaan kredit yang ditopang prospek kondisi ekonomi dan moneter ke depan.
Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) menggambarkan perkiraan penyaluran kredit baru perbankan tersebut. Hal ini tampak dari saldo bersih tertimbang (SBT) perkiraan penyaluran kredit baru triwulan II-2023 sebesar 96,4 persen, meningkat dari 55,9 persen pada triwulan pertama 2023.
Adapun SBT penyaluran kredit baru Mei 2023 yang tercatat sebesar 82,7 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 68,9 persen.
Peningkatan penyaluran kredit baru pada triwulan II-2023 ini diperkirakan akan terjadi pada bank umum dan bank pembangunan daerah (BPD), tetapi tidak terjadi pada bank umum syariah. Berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit baru diperkirakan meningkat pada semua jenis kredit, yakni kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi.
“Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain. Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan kedua 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diperkirakan meningkat,” tutur Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).
Yang dimaksud dengan SBT adalah jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100 persen) yang selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.
Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan dilakukan dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19. Tujuan survei ini untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan pembiayaan (sisi permintaan) ataupun penyalurannya (sisi penawaran). Adapun survei ini dilakukan kepada korporasi dan rumah tangga dari sisi permintaan, serta perbankan dari sisi penawaran dengan cakupan nasional.
Pada kesempatan berbeda, Senior Vice President Finance PT Bank Amar Indonesia Tbk David Wirawan mengatakan, pertumbuhan kredit Bank Amar pada triwulan kedua 2023 diperkirakan akan mencapai 5-10 persen secara tahunan.
Ia mengatakan, pertumbuhan penyaluran kredit itu ditopang oleh penyaluran kredit saluran bank konvensional juga bank digital melalui aplikasi Tunaiku. Selain itu, pertumbuhan itu juga hasil kerja sama penyaluran kredit dengan perusahaan teknologi finansial pinjaman antarpihak (peer to peer lending/P2P Lending) Investree.
“Kami melihat permintaan kredit dan pembiayaan ini terus bertumbuh baik dari bisnis bank kami, Tunaiku, maupun dari kerja sama dengan institusi lainnya,” ujar David pada paparan kinerja keuangan Bank Amar, Selasa.
Sampai dengan triwulan pertama 2023, penyaluran kredit Bank Amar mencapai Rp 682,8 miliar, bertumbuh 87,86 persen secara tahunan. Pertumbuhan itu ditopang penyaluran dari saluran kerja sama antarlembaga yang dimulai 2023 yang sebesar Rp 338,2 miliar.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturidha mengatakan, pihaknya optimistis sampai akhir tahun kredit bertumbuh 10-12 persen. Kualitas penyaluran kredit dijaga dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Sejalan dengan itu, Bank Mandiri akan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. Selain dari perspektif sektoral, Bank Mandiri juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah termasuk kepada para pelaku UMKM.
Adapun sampai dengan akhir April 2023, Bank Mandiri telah mencatatkan penyaluran kredit bank only tumbuh sebesar 8,06 persen secara tahunan.