logo Kompas.id
EkonomiProgram Pensiun Dini PLTU...
Iklan

Program Pensiun Dini PLTU Batubara Dinilai Penting

Target komitmen JETP lebih tinggi dibandingkan kebijakan dan perencanaan yang sudah ditetapkan. Misalnya, target emisi dan bauran energi terbarukan yang lebih tinggi 10 persen dari RUPTL PLN 2021-2030.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 2 menit baca
Petugas meninjau salah satu cerobong asap Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sulut 2 atau yang lebih dikenal dengan PLTU Amurang di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (27/10/2021).
KRISTIAN OKA PRASETYADI

Petugas meninjau salah satu cerobong asap Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sulut 2 atau yang lebih dikenal dengan PLTU Amurang di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (27/10/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Pengakhiran dini operasi pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batubara dinilai krusial dalam pemenuhan target transisi energi, terutama dalam target komitmen kerja sama transisi energi berkeadilan. Setidaknya sekitar 8,6 gigawatt PLTU batubara mesti dipensiunkan sebelum 2030.

Manajer Program Transformasi Energi Institute for Essential Services Reform (IESR) Deon Arinaldo mengatakan, penghentian PLTU batubara di Indonesia penting. Apalagi, Indonesia salah satu penerima komitmen pendanaaan Kerja Sama Transisi Energi Berkeadilan (JETP) yang berkomitmen mencapai puncak emisi 290 juta ton karbon dioksida (CO2) pada 2030.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000