UKM Indonesia Ekspor 240 Unit Konversi Motor Listrik ke Eropa
Usaha kecil menengah produsen alat konversi motor listrik, Elders Elettrico, berencana mengekspor 240 unit alat konversi motor BBM jadi listrik ke Eropa tahun ini. Ekspor itu terkait penyelenggaraan World Vespa Day 2023.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (tengah barisan depan) bersama CEO Elder Elettico Heret Frasthio (kedua dari kanan barisan depan) berfoto bersama dengan latar depan skuter yang telah dikonversi menjadi bertenaga listrik, di Gedung Kementerian Koperasi UKM, Jakarta, Senin (5/6/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Pelaku usaha kecil menengah bengkel dan produsen alat konversi motor listrik, Elders Elettrico, mengekspor 240 unit alat konversi motor skuter bahan bakar minyak menjadi listrik ke Eropa tahun ini. Ini merupakan ekspor perdana dalam jumlah besar bagi UKM binaan Kementerian Koperasi dan UKM tersebut.
”Kami sudah menandatangani kerja sama dengan sebuah perusahaan di Swiss. Kami akan mengekspor tahun ini, minimal sebanyak 240 unit alat konversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Elders Elettrico Heret Frasthio di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (5/6/2023).
Ia menjelaskan, alat konversi itu diekspor ke Swiss karena di sana akan diselenggarakan acara World Vespa Day 2023. Adapun alat konversi yang diproduksi Elders Elettrico ini memang khusus mengubah motor skuter BBM menjadi bertenaga listrik. Harapannya, lanjut Heret, setelah diperkenalkan pada acara World Vespa Day, permintaan alat konversi ini dari Eropa bisa meningkat.
”Swiss ini posisinya di tengah-tengah. Jadi, harapannya produk kami bisa terdistribusikan juga ke negara Eropa lain, seperti Jerman, Italia, dan lain-lain,” ujar Heret.
Heret mengatakan, ini adalah ekspor perdana mereka dalam jumlah besar. Sebelumnya, pihaknya hanya mengekspor dalam jumlah satuan sesuai pesanan. Adapun penjualan alat konversi itu ke pasar dalam negeri pun masih dalam jumlah yang belum besar.
Ia menambahkan, keberhasilan menembus pasar Eropa melalui Swiss itu merupakan hasil dari pendampingan Kementerian Koperasi dan UKM. Selain itu, Swiss juga diketahui tidak memberikan bea masuk sehingga tidak membebani ongkos dan harga.
Elders Elettrico berdiri pada 2013. Elders Elettrico kini mereka memiliki bengkel produksi alat konversi motor skuter BBM menjadi bertenaga listrik ini di Gedung Smesco, Jakarta. Adapun kapasitas produksi bengkel berukuran 7 x 6 meter tersebut mencapai 100 unit alat konversi per bulan.
Peluang
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya senang sekali melihat UKM Indonesia bisa menembus pasar dunia. Teten mengatakan, saat ini permintaan global akan kendaraan listrik serta perangkat pendukungnya makin meningkat. Ini adalah peluang yang bisa dimanfaatkan pelaku UKM untuk bisa terlibat dalam rantai pasok dunia.
Tak hanya itu, menurut Teten, produsen alat konversi ini juga bisa merambah pasar dalam negeri. Saat ini, pemerintah pun sedang mendorong konversi motor BBM menjadi bertenaga listrik.
”Ini menjadi kesempatan para produsen dan bengkel alat konversi ini untuk menangkap peluang yang ada,” ujar Teten.
KOMPAS/HERLAMBANG JALUARDI
Bengkel modifikasi Elders mengikuti pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023. Bengkel ini mengonversi motor antik, seperti Vespa 150 S dan Honda C-70, yang bermesin bakar menjadi motor listrik berbaterai.
Vokalis grup band Slank, Kaka, mengatakan, dirinya sangat tertarik dengan ide mengonversi motor skuter BBM menjadi bertenaga listrik. Ia mengatakan, kesadaran untuk memilih kendaraan yang ramah lingkungan kian meningkat di masyarakat.
”Saya ini pencinta lingkungan. Saya berpikir bagaimana kesukaan dan keseharian saya berkendara motor ini bisa lebih ramah lingkungan? Begitu saya tahu ada konversi ke tenaga listrik, saya langsung tertarik,” ujar Kaka.