KTT ASEAN Tarik Minat Investor Bangun Hotel di Labuan Bajo
Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo diharapkan menaikkan kunjungan turis dan minat investor akomodasi.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, mampu menarik investasi baru di bidang perhotelan. Pemerintah memastikan akan ada tambahan 10 hotel baru di destinasi super prioritas itu.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina saat menghadiri konferensi pers mingguan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Senin (15/5/2023), di Jakarta. Dia menyebutkan, total kamar yang akan dibangun oleh kesepuluh hotel tersebut sekitar 2.000. Beberapa hotel akan dilengkapi fasilitas gedung/ruang pertemuan.
”Tambahan hotel itu akan menunjang penyelenggaraan wisata MICE (pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan ekshibisi),” ujar Shana.
Sebagai contoh, salah satu hotel baru berlokasi di Golo Mori. Investornya akan menambahkan fasilitas pendukung untuk MICE.
Menparekraf/Kepala Baparekraf Sandiaga S Uno menyebutkan, beberapa investor hotel baru di Labuan Bajo, seperti Marriot International dan Katamaran.
Di luar investasi hotel baru, dia optimistis akan ada bentuk penanaman model lainnya. Sebab, berdasarkan pengamatannya, setiap negara yang hadir ikut mempromosikan panorama Labuan Bajo dilengkapi kapal pinisi.
”Setiap negara mempromosikan foto kepala negara dan Presiden Joko Widodo dengan latar kapal pinisi. Ini memiliki nilai media yang besar,” ujar Sandiaga.
Kemenparekraf/Baparekraf dan BOPLBF sempat melakukan survei kepada 350 dari 600-an orang delegasi asing dan nasional yang mengikuti KTT Ke-42 ASEAN. Dari survei itu diperoleh, 90 delegasi telah memutuskan untuk memperpanjang masa tinggal di Labuan Bajo.
Sebanyak 64 persen dari total responden delegasi mengatakan, penyelenggaraan KTT berlangsung baik. Menurut Shana, indikator yang dikatakan baik mencakup venue dan kemudahan akses informasi.
Lalu, 87,6 persen responden menyatakan siap kembali ke Labuan Bajo suatu hari nanti. Adapun 80 persen menyatakan akan merekomendasikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata kepada orang lain.
”Penyelenggaraan KTT Ke-42 ASEAN bertujuan untuk membantu membangkitkan perekonomian. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur dan sarana yang lebih besar di Labuan Bajo segera ditindaklanjuti,” kata Sandiaga.
Dia menambahkan, perhitungan nilai perputaran ekonomi masih dilakukan karena akan melibatkan pengeluaran setiap kementerian/lembaga yang ikut berpartisipasi. Kendati demikian, dia memperkirakan pengeluaran per orang yang hadir sama seperti wisatawan MICE, yaitu sekitar 1.800 dollar AS per orang.