logo Kompas.id
EkonomiPengembang Panas Bumi Nantikan...
Iklan

Pengembang Panas Bumi Nantikan Regulasi Terkait Insentif

Menurut data Kementerian ESDM, kapasitas terpasang pembangkit panas bumi hingga akhir 2022 sebesar 2.355,4 megawatt atau baru sekitar 10 persen dari total potensi panas bumi di Indonesia. Aturan terkait insentif dinanti.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 3 menit baca
Jaringan pipa uap panas dengan latar belakang Pegunungan Dieng di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2020).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Jaringan pipa uap panas dengan latar belakang Pegunungan Dieng di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Harga penjualan listrik yang menarik hingga insentif diperlukan agar pemanfaatan energi panas bumi, yang baru 10 persen dari total potensi di Indonesia, bisa ditingkatkan. Para pengembang energi terbarukan itu berharap regulasi terkait hal itu segera terbit.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kapasitas terpasang pembangkit panas bumi hingga akhir 2022 sebesar 2.355,4 megawatt (MW). Sementara pada 2023, diproyeksikan ada tambahan 13 MW menjadi 2.368,4 MW. Adapun total potensi sumber panas bumi yang ada di Indonesia lebih dari 23.000 MW.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000