Frekuensi dan volume transaksi perbankan digital terus meningkat. Peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital diperkirakan berlanjut sejalan kenaikan aktivitas masyarakat dan optimalisasi ekosistem pengguna.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seiring dengan makin lekatnya layanan digital dalam kehidupan sehari-hari, jumlah transaksi perbankan digital terus meningkat. Nasabah menyukai aplikasi perbankan digital karena lebih mudah, cepat, dan praktis untuk kebutuhan transaksi perbankan.
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan, sampai dengan triwulan pertama tahun ini, jumlah transaksi yang menggunakan aplikasi Livin’ by Mandiri mencapai 597 juta kali transaksi, bertumbuh 30,21 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 417 juta kali. Adapun nilai transaksi menggunakan aplikasi Livin’ by Mandiri pada triwulan I-2023 mencapai Rp 725 triliun, bertumbuh 42,71 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
”Pertumbuhan frekuensi dan nilai transaksi perbankan menggunakan aplikasi digital ini menandakan pilihan masyarakat akan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan layanan perbankan yang bisa diakses cukup dari ponsel saja,” ujar Timothy, Sabtu (22/4/2023).
Sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2021, aplikasi Livin’ by Mandiri telah diunduh 25 juta kali. Kini pengguna aktif aplikasi ini mencapai 17,5 juta.
Timothy menjelaskan, pertumbuhan jumlah transaksi digital itu juga ditopang bertambahnya berbagai fitur layanan pada aplikasi itu. Aplikasi Livin’ by Mandiri menawarkan fitur investasi nasabah untuk produk reksadana dan obligasi. Selain itu, aplikasi ini juga menawarkan kemudahan pembayaran tagihan, antara lain listrik, BPJS, pajak, kartu kredit, dan belanja e-dagang.
Aplikasi ini juga menawarkan kebutuhan pembayaran gaya hidup melalui fitur Sukha. Melalui fitur ini, nasabah bisa memenuhi sejumlah pembayaran, seperti tiket pesawat, kereta, dan hotel, yang sering kali disertai promo.
Timothy menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan inovasi layanan. Pada triwulan kedua tahun ini, pihaknya berencana merilis fitur beli sekarang bayar nanti (buy now pay later) dan pengelolaan keuangan dengan rekening sekunder untuk tabungan rupiah, valas.
Pertumbuhan jumlah transaksi perbankan digital juga dicatat oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Sampai dengan triwulan I-2023, frekuensi transaksi perbankan digital melalui BNI Mobile Banking mencapai 193 juta kali atau bertumbuh 52 persen secara tahunan. Adapun nilai transaksinya bertumbuh 52,7 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp 252 triliun.
Jumlah pengguna aktif aplikasi BNI Mobile Banking kini sudah mencapai 14,26 juta orang atau bertumbuh 24,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan, pihaknya secara konsisten mengoptimalkan potensi perbankan digital di setiap aspek dengan mengembangkan berbagai solusi keuangan sesuai kebutuhan nasabah.
”Melalui BNI Mobile Banking, BNI terus memperluas layanan dengan memanfaatkan ekosistem BNI grup, retailer, hingga mitra global untuk menjawab permintaan pelanggan di era perbankan digital modern ini,” ujar Corina.
Mengutip data Bank Indonesia, sampai dengan Maret 2023, nilai transaksi perbankan digital meningkat 9,88 persen secara tahunan sehingga menjadi Rp 4.944,1 triliun.
Tak hanya dicatat dua bank pelat merah ini, secara keseluruhan, transaksi perbankan digital memang terus bertumbuh. Mengutip data Bank Indonesia (BI), sampai dengan Maret 2023, nilai transaksi perbankan digital meningkat 9,88 persen secara tahunan sehingga menjadi Rp 4.944,1 triliun.
Pertumbuhan nilai transaksi perbankan digital ini lebih besar ketimbang pertumbuhan nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit yang hanya sebesar 0,45 persen secara tahunan.
”Ke depan, peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital diperkirakan berlanjut sejalan kenaikan aktivitas masyarakat dan perluasan serta optimalisasi ekosistem pengguna,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu lalu.