PT Indika Energy Tbk berencana membagikan dividen Rp 1,08 triliun atau sekitar 25 persen laba bersih tahun lalu. Sementara itu, Matahari Department Store membukukan kenaikan pendapatan 14,2 persen pada triwulan I-2023.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rapat Umum Pemegang Saham PT Indika Energy Tbk di Jakarta, Rabu (19/4/2023), menyepakati pembagian dividen setara dengan 25 persen laba bersih tahun 2022. Total dividen yang akan dibagikan mencapai 73,17 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,08 triliun.
Sepanjang tahun 2022, laba bersih yang diperoleh Indika Energy mencapai 452,7 juta dollar AS dengan laba inti mencapai 521,2 juta dollar AS. Melalui anak usahanya yang mengelola tambang batubara, yakni PT Kideco Jaya Agung, Indika mengalokasikan 28 persen total produksi untuk memenuhi kebutuhan batubara di dalam negeri. Jumlah itu melampaui ketentuan penyediaan 25 persen kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO).
Dengan total dividen sebesar Rp 1,08 triliun tersebut, dividen per saham Indika mencapai Rp 208, sudah termasuk dividen interim yang dibagikan Agustus tahun lalu sebesar Rp 114,46 per saham. Pada hari perdagangan bursa terakhir menjelang libur Lebaran 2023, harga saham Indika Energy Rp 2.800 per saham. Dengan demikian, yield dividen mencapai 7,43 persen atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan suku bunga deposito.
”Tahun 2022 merupakan tahun Indika Energy melaju cepat dalam melakukan diversifikasi usaha dan sekaligus memperkuat fondasi masa depan Indika Energy sebagai perusahaan investasi terdiversifikasi di Indonesia,” kata Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid dalam keterangannya, Rabu (19/4/2023).
Menurut Arsjad, percepatan tersebut berasal dari sektor kendaraan listrik, energi terbarukan, solusi berbasis alam dan mineral, serta peningkatan kinerja environment, social and governance (ESG) Indika Energy Group. Pada tahun lalu, Indika Energy melalui anak usahanya, yakni PT Ilectra Motor Group, mulai menggarap sepeda motor listrik dengan merek ALVA.
Kinerja Matahari
Peritel PT Matahari Departement Store Tbk mencatatkan pertumbuhan bisnis yang baik pada triwulan I-2023. Pendapatan Matahari naik 14,2 persen menjadi Rp 2,74 triliun dibandingkan dengan pendapatan pada triwulan I-2022 yang sebesar Rp 2,4 triliun.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan Bunjamin J Mailool kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) tertera laba kotor Matahari naik 14 persen dari Rp 853 miliar pada triwulan I-2022 menjadi Rp 972 miliar pada triwulan I-2023.
Di sisi lain, terdapat kenaikan beban yang membuat margin kotor Matahari turun dari 35,5 persen pada triwulan I-2022 menjadi 35,4 persen pada triwulan I-2023.
Peritel seperti Matahari mendapatkan sentimen positif seiring dengan momentum Lebaran. Sebelum Lebaran, Matahari membuka lagi tujuh gerai yang berlokasi di Bekasi, Cikarang, Semarang dua gerai, serta di Sleman, Balikpapan, dan Bali.
Menurut rencana, Matahari akan membuka 12 gerai hingga 15 gerai baru pada tahun 2023. Hingga akhir triwulan pertama 2023, jumlah gerai Matahari mencapai 155 gerai.