Analis memperkirakan investor asing tetap tertarik berinvestasi di Bursa Efek Indonesia seiring dengan proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain perbankan, investor asing masuk ke telekomunikasi dan pertambangan.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para investor asing, yang biasanya merupakan investor institusi besar, tetap tertarik untuk berinvestasi di Bursa Efek Indonesia. Ada beberapa sektor yang menarik perhatian para investor asing tersebut.
Investor asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia pada Februari 2023. Rata-rata arus masuk modal asing mencapai Rp 5,2 triliun. ”Para investor asing tetap dalam posisi overweight untuk Indonesia, khususnya pada sektor perbankan, dan mereka juga mulai masuk ke dalam sektor telekomunikasi dan pertambangan logam pada triwulan I-2023 ini,” kata analis Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi, dalam risetnya, Rabu (19/4/2023).
Prasetya melanjutkan, pihaknya tetap mempertahankan optimisme untuk proyeksi yang lebih positif pada semester II-2023. Optimisme tersebut ditopang oleh arus masuk modal investor asing ke pasar saham seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Momentum pemilu juga akan menjadi katalis positif dari efek berantai pada sektor telekomunikasi.
Belanja pemilu akan mendukung permintaan domestik. Apalagi saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperdagangkan pada nilai yang menarik, yakni 13,4 kali forward price to earning ratio. Hal ini mengindikasikan masih ada ruang saham-saham yang ada di BEI untuk bertumbuh.
Momentum pemilu juga akan menjadi katalis positif dari efek berantai pada sektor telekomunikasi. Selain itu, persaingan operator telekomunikasi juga lebih matang. Menurut perhitungan tim riset Samuel Sekuritas, akan terjadi pertumbuhan rerata pendapatan per pengguna (ARPU) sebesar satu digit pada 2023 untuk lalu lintas data. Selain itu, akan ada pertumbuhan sekitar 30 persen dibandingkan dengan 2022 yang didorong oleh momentum pemilu.
Konsolidasi
Sementara itu, pasar saham tutup untuk libur Lebaran pada Rabu (19/4/2023) hingga Rabu (26/4/2023). Sebelum libur, IHSG berada di rentang 6.839 dan 6.766. Ada 245 saham menguat, 276 melemah, dan 204 tidak berubah harga.
Nilai transaksi yang terjadi sebesar Rp 11 triliun dan pembelian saham bersih investor asing mencapai Rp 1,3 triliun. Jika dihitung dari awal tahun, nilai pembelian saham investor asing mencapai Rp 16 triliun.
Tim riset MNC Sekuritas, yang mencermati pergerakan indeks menjelang libur Lebaran, mengatakan, IHSG masih berada pada rentang tidak memiliki tren (sideways). IHSG saat ini berada di posisi antara harga rata-rata selama 20 hari bursa dan 60 hari bursa.
”Saat ini posisi indeks masih berada pada fase konsolidasi, berarti pergerakan indeks akan cenderung tertekan dan rawan terkoreksi ke bawah level 6.735 sebagai support terdekat,” demikian tim riset MNC Sekuritas.