Unilever dan United Tractors Umumkan Kinerja di Triwulan I-2023
Unilever Indonesia mengumumkan penjualan bersih Rp 10,6 triliun sepanjang triwulan I-2023. Sementara United Tractors mengumumkan kenaikan 25 persen pendapatan bersih menjadi Rp 34,9 triliun pada periode yang sama.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia ramai mengesahkan penggunaan laba bersih 2022. Selain sebagai modal ditahan, laba tersebut dibagikan sebagai dividen untuk para pemegang sahamnya. Pada pekan libur panjang Lebaran ini, beberapa emiten bahkan sudah melaporkan kinerja triwulan I-2023 yang belum diaudit.
PT Unilever Indonesia Tbk, misalnya, mengumumkan penjualan bersih sepanjang triwulan I-2023 yang mencapai Rp 10,6 triliun. Sementara laba yang didapatkan Unilever Indonesia mencapai Rp 1,4 triliun.
“Meskipun prospek makro menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan, kami melihat bahwa pertumbuhan pasar pada triwulan I-2023 melambat dibandingkan dengan triwulan III dan IV-2022,” kata Ira Noviarti Presiden Direktur Unilever Indonesia pada paparan daring, Rabu (19/4/2023).
Profitabilitas pada triwulan pertama ini meningkat dibandingkan dengan triwulan ketiga dan keempat tahun lalu. “Kami mampu menaikkan pangsa pasar dengan lebih baik pada tiga bulan terakhir, terutama di beberapa kategori, kami dapat mempertahankan bahkan menaikkan pangsa pasar,” kata Ira.
Menurut dia, pangsa pasar yang meningkat merupakan indikator yang menjanjikan, bahwa kelima prioritas strategis Unilever Indonesia adalah langkah yang tepat untuk mendorong daya saing dan mengamankan pertumbuhan jangka panjang.
Sementara itu, PT United Tractors Tbk mengumumkan, hingga triwulan I-2023 telah membukukan pendapatan bersih Rp 34,9 triliun. Pendapatan ini naik 25 persen dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 28 triliun. Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, laba bersih juga naik 23 persen, yakni dari Rp 4,3 triliun menjadi Rp 5,3 triliun.
Head of Corporate Governance dan Sustainability Division United Tractors Sara K Loebis menjelaskan, segmen usaha kontraktor pertambangan menyumbangkan 33 persen terhadap total pendapatan bersih, sementara mesin konstruksi menyumbang 31 persen, pertambangan batubara 30 persen, pertambangan emas lima persen, serta industri konstruksi satu persen dan energi kurang dari satu persen.
Pada segmen usaha mesin konstruksi tercatat penjualan alat berat Komatsu naik enam persen menjadi 1.791 unit dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 1.694 unit. Pangsa pasar Komatsu mencapai 32 persen. Pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan juga naik 24 persen menjadi Rp 3 triliun.