Petani Khawatirkan Kedatangan Gula Impor di Pelabuhan Kawasan Sentra Produksi
Pemerintah mestinya melibatkan petani dalam menentukan kebijakan impor. Saat ini, harga gula di tingkat petani lebih rendah dibandingkan biaya pokok produksi. Impor di sentra produksi dapat membuat harga anjlok.
Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
·2 menit baca
FAKHRI FADLURROHMAN
Para pekerja menurunkan karung berisi gula yang akan dipindahkan menuju gudang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (1/4/2023). ID Food sebagai perusahaan induk badan usaha milik negara pangan mendatangkan gula kristal putih untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula di pasaran saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
JAKARTA, KOMPAS — Kalangan petani menolak kedatangan gula impor di sentra produksi karena khawatir dapat menekan harga tebu yang dipanen saat musim giling mulai April 2023. Jika impor ditujukan untuk stabilisasi harga di tingkat konsumen, petani meminta pelabuhan kedatangan berada di daerah yang bukan sentra produksi.
Penolakan itu mengemuka dalam surat dari Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Selasa (4/4/2023). Surat yang ditandatangani Ketua Umum DPN APTRI Soemitro Samadikoen dan Sekretaris Jenderal DPN APTRI M Nurkhabsyin itu menyatakan petani resah karena gula kristal putih (GKP) impor akan datang ke Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur, padahal sudah memasuki musim giling.
Data dalam surat itu menunjukkan, stok GKP saat ini di Jawa Timur mencapai 200.000 ton serta cukup bagi kebutuhan provinsi selama 4-5 bulan ke depan. Oleh sebab itu, APTRI meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk tidak memasukkan GKP impor ke Jawa Timur dan mengalihkannya ke provinsi yang bukan produsen gula.
Sebelumnya, badan usaha milik negara, ID Food, merencanakan sebanyak 25.000 ton GKP impor tiba di Pelabuhan Tanjung Perak untuk didistribusikan ke wilayah Indonesia bagian timur. Selain itu, sebanyak 32.500 ton GKP akan datang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, serta sebanyak 37.900 ton akan tiba di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara (Kompas, 2/4/2023).
Menurut Soemitro, tak ada yang bisa menjamin GKP impor yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak tidak akan bocor ke pasar Jawa Timur. ”Impor GKP tersebut dapat menekan harga di tingkat petani yang sudah mulai giling, seperti di Jawa Timur. Petani tebu di Sumatera Utara dan Lampung pun sudah mulai giling sejak akhir Maret. Jangan impor saat musim giling dan menyasar ke sentra produksi. Pemerintah mestinya melibatkan petani dalam menentukan kebijakan impor,” tuturnya saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Petugas menyiapkan gula pasir dan minyak goreng untuk dijual dalam kegiatan operasi pasar barang kebutuhan pokok di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (28/1/2023).
Jawa Timur, lanjutnya, merupakan sentra produksi GKP utama dengan proporsi 50 persen se-Indonesia. Saat ini, harga gula di tingkat petani berkisar Rp 11.800 per kilogram (kg) atau lebih rendah dibandingkan dengan biaya pokok produksi (BPP) yang sekitar Rp 12.500 per kg. Dengan adanya impor di sentra produksi, muncul kekhawatiran harga gula di tingkat petani akan anjlok.
Sejak awal 2023, Panel Harga Badan Pangan Nasional menunjukkan, rata-rata nasional bulanan harga gula di tingkat pedagang eceran bergerak di angka Rp 14.340 per kg (Januari) serta Rp 14.380 per kg (Februari dan Maret). Per Rabu (5/4/2023), rata-rata nasional harga gula di tingkat pedagang eceran sebesar Rp 14.400 per kg.
Harga terendah berada di Jawa Timur, yakni Rp 13.250 per kg atau berada di bawah acuan. Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 11 Tahun 2022 menyebutkan, harga acuan gula konsumsi di tingkat produsen dan konsumen masing-masing mencapai Rp 11.500 per kg dan Rp 13.500-Rp 14.500 per kg.
Di sisi lain, harga gula konsumsi di tingkat pedagang eceran di sejumlah provinsi berada di atas acuan. Misalnya, Aceh, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Arja (50) menata adonan di loyang sebelum dipanggang dalam proses produksi pembuatan kue kering di tempat usaha kue kering rumahan Pusaka Kwitang, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Tempat usaha pembuatan kue kering rumahan ini terus menggenjot produksi kue kering untuk menghadapi permintaan pada hari raya Idul Fitri.
Oleh sebab itu, Soemitro berpendapat, GKP impor sebaiknya didatangkan ke pelabuhan-pelabuhan provinsi tersebut yang bukan merupakan sentra produksi. ”Apalagi, masih ada gula yang tertahan di pabrik,” ujarnya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Asosiasi Gula Indonesia Aris Toharisman menilai, impor GKP dengan besaran yang direalisasikan ID Food berpotensi tidak menekan harga di tingkat petani saat musim giling saat ini. Di tingkat konsumen, harga gula akan cenderung meningkat lantaran kenaikan permintaan pada Ramadhan-Lebaran 2023. Dengan adanya impor dan stok awal tahun, pasokan gula akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menanggapi soal stok yang tertahan di gudang, dia mengonfirmasi, gula tersebut sudah memiliki kontrak pembelian antara pabrik dan pedagang. ”Pedagang belum melepas ke pasar karena harga sempat turun akibat sentimen yang ditimbulkan dari pengumuman izin impor gula pada awal tahun 2023. Sekarang, pasokan mulai dilepas ke pasar,” katanya saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, produksi gula konsumsi sepanjang 2023 mencapai 2,6 juta ton. Stok awal 2023 sebanyak 1,11 juta ton. Kebutuhan nasional sepanjang tahun sebanyak 3,4 juta ton.
Pemerintah merencanakan impor sebanyak 991.000 ton setara GKP sepanjang 2023. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, realisasi impor itu akan dibagi menjadi dua periode, yakni semester pertama dan semester kedua. ”Di semester-I, awal Mei paling telat (gula impor masuk) agar tidak berdampak pada musim giling. Kami juga akan mengevaluasi angka (impor) selama tiga bulan sekali sebelum merealisasikannya,” ujarnya.