Pembukaan kembali rute penerbangan berperan penting untuk mendukung pemulihan industri pariwisata nasional. Belakangan, sejumlah penerbangan langsung dari Indonesia ke mancanegara ataupun sebaliknya semakin marak dibuka.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rute penerbangan dari Indonesia menuju mancanegara ataupun sebaliknya kini kembali banyak dibuka. Kondisi ini diharapkan bakal mendukung pemulihan industri pariwisata nasional dari pandemi Covid-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno mencontohkan rute penerbangan langsung Auckland (Selandia Baru)-Denpasar (Bali, Indonesia) pergi-pulang. Rute ini kembali dibuka pada 29 Maret 2023 dan akan beroperasi tiga kali seminggu.
Wisatawan mancanegara (wisman) asal Selandia Baru, lanjut Sandiaga, umumnya memiliki durasi tinggal di Indonesia selama 10,3 hari. Rata-rata pengeluaran mereka 1.376 dollar AS per pax. Kebiasaan mereka ini setara dengan wisman asal Eropa.
Contoh lain adalah pembukaan kembali rute Jakarta-Pnom Penh (Kamboja) yang akan dilayani oleh maskapai AirAsia mulai 19 April 2023. Berikutnya, rute Jakarta - Kuala Lumpur (Malaysia) akan dilayani oleh maskapai Trans Nusa mulai 14 April 2023.
”Maskapai Sri Lankan Airlines saat ini telah membuka penerbangan langsung Jakarta-Colombo, dengan jadwal tujuh kali seminggu. Kami juga menerima informasi bahwa maskapai IndiGo Airlines akan segera membuka rute penerbangan langsung Mumbai-Jakarta dan Hyderabad-Kualanamu,” katanya saat konferensi pers mingguan, Senin (3/4/2023) petang, di Jakarta.
Kami ingin memberikan lebih banyak pilihan bagi penumpang agar lebih mudah terbang ke destinasi favorit.
Sandiaga menambahkan, menjelang perhelatan MotoGP di Mandalika (Nusa Tenggara Barat) juga akan hadir penerbangan langsung Perth (Australia)- Lombok pergi-pulang sekitar Mei 2023. Penerbangan langsung ini akan beroperasi empat kali seminggu dan dilayani oleh AirAsia.
Secara terpisah, Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine membenarkan bahwa pihaknya kembali menambah rute baru domestik dan internasional. Total ada tiga tambahan, yakni Jakarta- Solo pergi-pulang (mulai 15 April 2023), Jakarta-Lampung pergi-pulang (mulai 16 April 2023), dan Jakarta-Pnom Penh (mulai 19 April 2023). Penjualan tiketnya telah dibuka sejak 22 Maret 2023.
”Kami ingin memberikan lebih banyak pilihan bagi penumpang agar lebih mudah terbang ke destinasi favorit,” ujar Veranita.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-Februari 2023, jumlah penumpang penerbangan domestik sebanyak 9,3 juta orang dan internasional sebanyak 2,2 juta orang. Masing-masing meningkat 38,09 persen dan 1.063,25 persen dibandingkan kondisi pada periode yang sama tahun 2022.
Pada Februari 2023, jumlah kunjungan turis asing mencapai 701.930 kunjungan. Jumlah ini turun 4,62 persen dibandingkan Januari 2023. Akan tetapi, jika dibandingkan pada Februari 2022, jumlah kunjungan naik lebih 500 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin, mengatakan, kunjungan berangsur-angsur pulih, tetapi masih belum kembali seperti sebelum pandemi Covid-19.
Promosi
Saat dihubungi pada Selasa (4/4/2023), di Jakarta, Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno berpendapat, untuk menjaga industri pariwisata nasional tetap di fase pemulihan pascapandemi Covid-19, penambahan rute penerbangan memang merupakan langkah utama.
Untuk menjaga industri pariwisata nasional tetap di fase pemulihan pascapandemi Covid-19, penambahan rute penerbangan memang merupakan langkah utama.
Setelah itu, perlu digiatkan promosi destinasi-destinasi pariwisata unggulan secara masif. Pemerintah bisa memfasilitasi koordinasi dengan maskapai asing yang akan terbang ke Indonesia untuk melakukan promosi bersama kedutaan besar RI dan pelaku usaha pariwisata.
”Sekarang, hampir semua negara saling bersaing menarik wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah berpendapat, penerbangan langsung (direct flight) itu penting bagi wisatawan. Tantangannya adalah pemilihan pasar yang tepat serta kemauan pemerintah untuk memberikan insentif bagi maskapai. Penerbangan domestik sebagai penyambung perjalanan juga harus kompetitif supaya terjadi pemerataan kunjungan.
”Kunci pemulihan industri pariwisata nasional dari pandemi Covid-19 juga terletak pada stabilitas situasi di dalam negeri. Kunci berikutnya yaitu penyelenggaraan kegiatan (event) berskala nasional dan internasional. Hanya sayang, kemarin terganggu sedikit dengan batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20,” kata Budijanto.