Astra Agro Siapkan Strategi untuk Dongkrak Kinerja
Capaian pendapatan dan laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk tahun lalu dinilai kurang menggembirakan. Oleh karena itu, emiten perkebunan itu menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan kinerjanya tahun ini.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk mempersiapkan serangkaian strategi untuk meningkatkan kinerjanya. Laba bersih dan pendapatan Astra Agro Lestari pada tahun lalu dinilai kurang menggembirakan.
Pada tahun 2022 pendapatan Astra Agro tercatat melorot dari Rp 24,32 triliun tahun 2021 menjadi Rp 21,82 triliun. Sementara laba bersihnya turun 12,41 persen menjadi Rp 1,7 triliun.
”Strategi peningkatan laba tidak terlepas dari efisiensi dan meningkatkan produktivitas secara agronomi ataupun secara proses bisnis. Walaupun kami melakukan dengan semaksimal mungkin, kalau harga jual mengalami penurunan, tentu profitnya akan terpengaruh,” kata Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa, secara daring seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Senin (3/4/2023).
Astra Agro Lestari juga mempersiapkan dana untuk belanja modal tahun ini, yakni mencapai Rp 1,4 triliun. Sebagian besar dana akan digunakan untuk perawatan dan peremajaan kebun kelapa sawit.
Walaupun labanya melorot, dalam RUPST tersebut disepakati bahwa Astra Agro Lestari akan membagikan dividen kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2022. Sebagian dari laba bersih tahun 2022, yakni Rp 777 miliar, digunakan untuk membayar dividen.
Dengan demikian, alokasi dividen per saham sebesar Rp 404. Dividen ini sudah termasuk dividen interim Rp 85 per saham yang sudah dibagikan pada 24 Oktober 2022.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawa, dalam risetnya menyebutkan, sejak awal tahun ini harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) dunia turun sekitar 10 persen hingga awal Maret 2023 menjadi 3.788 ringgit Malaysia per ton. Dia memperkirakan harga CPO masih bergejolak pada tahun ini dengan kisaran harga pada rentang 3.750-4.500 ringgit per ton.
Pada tahun lalu harga CPO melambung antara lain karena invasi Rusia ke Ukraina yang juga membuat pasokan minyak biji bunga matahari menjadi lebih sedikit karena 76 persen pasokan minyak biji bunga matahari berasal dari kawasan Laut Baltik di Eropa. Laut Baltik dikelilingi sembilan negara termasuk Rusia.
Kenaikan harga minyak biji bunga matahari juga mendorong kenaikan harga CPO. Indonesia juga sempat melarang ekspor CPO selama tiga pekan pada 2022 sehingga turut mendorong kenaikan harga CPO.
”Dari sisi pasokan, kami mencermati pertumbuhan produksi minyak sawit turun dalam beberapa tahun belakangan ini. Terutama disebabkan oleh profil pohon yang tua di Indonesia dan Malaysia, juga kebijakan moratorium terhadap area tanam baru, juga perang,” kata Rizkia.
Selain Astra Agro Lestari Tbk, emiten perkebunan lain yang sudah melaporkan kinerjanya adalah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. Anak usaha kelompok Sinar Mas ini membukukan laba Rp 5,5 triliun sepanjang 2022. Angka itu naik 94,59 persen dibandingkan dengan pencapaian 2021 yang sebesr Rp 2,83 triliun.
Lonjakan laba ini ditopang oleh kenaikan penjualan bersih yang naik 31,6 persen dari Rp 57 triliun menjadi Rp 75 triliun pada 2022. Penjualan ini naik seiring dengan kenaikan harga minyak sawit mentah, juga volume penjualan sepanjang 2022.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, manajemen Sinar Mas Agro menjelaskan, pada tahun 2022 Sinar Mas Agro memproduksi tandan buah segar (TBS) sawit 2,48 ton, naik 2 persen dari produksi pada 2021 yang 2,42 juta ton. Hasil TBS sawit ini masih didominasi oleh kebun inti, yakni mencapai 1,95 juta ton, turun tipis 1 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, hasil dari kebun plasma naik 18 persen menjadi 529.621 ton. Produksi sawit juga naik 4 persen menjadi 729.028 ton yang terdiri dari minyak sawit mentah 571.771 ton dan palm kernel 157.257 ton.
Emiten lain, PT Jhonlin Agro Raya Tbk, juga membukukan laba bersih yang melesat hingga 162,65 persen pada tahun 2022. Labanya naik menjadi Rp 41,68 miliar. Pendapatan bersih Jhonlin naik 659,5 persen sepanjang 2022.