Kemenkominfo Pastikan Kesiapan Infrastruktur Layanan Telekomunikasi KTT ASEAN 2023
”Base transceiver station” (BTS) di Labuan Bajo sebanyak 1.635 BTS layanan 4G dan 3 BTS layanan 5G. Wilayah tersebut telah dilewati infrastruktur fiber optik sepanjang 3.773 kilometer.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kesiapan infrastruktur layanan komunikasi menjadi bagian penting dan vital dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023. Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan layanan infrastruktur KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 9-11 Mei 2023 sudah tercakup oleh layanan jaringan 4G dan 5G.
Ketua Tim Pusat Monitoring Telekomunikasi dari Direktorat Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indra Apriadi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (24/3/2023), menyampaikan, kesiapan infrastruktur telekomunikasi di Labuan Bajo sudah tercakup 94 persen layanan 4G untuk di wilayah permukiman. Sementara dari seluruh luas area Labuan Bajo, termasuk hutan, baru mencapai 78 persen layanan 4G dan beberapa titik layanan 5G.
Indra mengutarakan, jumlah base transceiver station (BTS) di Labuan Bajo sebanyak 1.635 BTS layanan 4G dan 3 BTS layanan 5G. Wilayah tersebut telah dilewati infrastruktur fiber optik sepanjang 3.773 kilometer dan titik masuk layanan broadband sekitar 2.055 titik.
Terkait KTT ASEAN 2023, kata Indra, penyelenggara telekomunikasi seperti grup Telkom telah melakukan antisipasi seperti menyediakan BTS combat yang telah ditingkatkan terhadap kapasitas BTS eksisting, khususnya di Golo Mori dan Labuan Bajo.
”Saat ini Telkom sudah melaporkan progresnya 44,7 persen dan ditargetkan akan selesai pada Minggu kedua April 2023. Kominfo juga memiliki pusat monitoring telekomunikasi dan menerima aduan masyarakat 24 jam di gedung Kominfo. Kami pastikan akan mengawal kegiatan KTT ASEAN 2023,” ujar Indra.
Selain kesiapan infrastruktur, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, Kemenkominfo juga memberikan dukungan berupa pengelolaan situs web resmi Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, yakni asean2023.id.
Pengelolaan situs web berupa penulisan, penyuntingan, pembuatan, penerjemahan, dan pengunggahan konten siaran pers, artikel berita, infografik, foto, dan video terkait Keketuaan ASEAN 2023. Selain itu, ada juga penyediaan server, pengamanan server, dan situs web.
Tidak hanya mengelola situs web dan siaran pers, Kemenkominfo juga mengelola registrasi bagi media yang ingin meliput kegiatan KTT ASEAN 2023. Namun, registrasi media hanya dilakukan secara daring.
”Media kami seleksi karena keterbatasan tempat. Tetapi, kami memberikan keleluasaan kepada media untuk datang ke Labuan Bajo dan meliput secara langsung pelaksanaan KTT ASEAN 2023. Perkiraan media yang hadir ada 300 hingga 500 media yang akan meliput,” katanya.
Usman menuturkan, selama KTT ASEAN 2023, Kemenkominfo akan memberikan dukungan komunikasi publik dalam bentuk ekspos di berbagai media cetak, media elektronik, media daring, media sosial, media tatap muka, dan media luar ruang.
”Media center disediakan dan dikelola sepenuhnya oleh Kementerian Sekretariat Negara. Informasi terkait fasilitas, layanan, dan teknis media center akan diberikan oleh penyedia media center. Media center di Labuan Bajo berlokasi di Hotel Bintang Flores,” ujarnya.
KTT pertama dalam keketuaan akan digelar untuk pertemuan negara anggota saja, sedangkan KTT kedua digelar dengan negara mitra wicara. Negara mitra wicara ASEAN adalah ASEAN ditambah tiga negara, yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan. Sementara ASEAN ditambah negara closer economic relations, yaitu Australia dan Selandia Baru.
Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 akan dilaksanakan dua kali, yakni pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, sedangkan dengan negara mitra wicara di Jakarta pada September 2023.