Dua Tahun Penggelaran Komersial, Penetrasi Penggunaan 5G Masih Terbatas
Dua tahun setelah 5G digelar secara komersial di Indonesia, penggunaannya di masyarakat dinilai masih terbatas. Sejumlah faktor berpengaruh, seperti soal keterbatasan jaringan, perangkat, dan lelang frekuensi.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
KOMPAS/MADINA NUSRAT
Salah satu manfaat konektivitas 5G adalah untuk mengoperasikan robot, seperti dipamerkan pada Mobile World Congress 2019 di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2019).
JAKARTA, KOMPAS — Layanan telekomunikasi berteknologi akses seluler 5G mulai diluncurkan di Indonesia pada Mei 2021. Kendati demikian, sampai sekarang penggunaannya di masyarakat atau industri dinilai belum masif.
”Kalau dari pengalaman, kami melihat kesiapan ekosistem 5G secara keseluruhan masih belum ideal. Kami di XL Axiata juga masih memiliki keterbatasan spektrum frekuensi sehingga penyediaan jaringan 5G menjadi relatif terbatas dan secara pengalaman pengguna menjadi tidak optimal,” ujar Group Head of Corporate Communication XL Axiata Retno Wulan di Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Ketersediaan perangkat keras 5G dengan harga yang terjangkau relatif masih terbatas. Pada saat bersamaan, contoh kasus penggunaan (use case) 5G juga masih terus dieksplorasi. Semua faktor tersebut, lanjutnya, memengaruhi penetrasi adopsi layanan 5G yang masih rendah.
XL Axiata mulai meluncurkan layanan 5G kepada masyarakat pada 18 Agustus 2021. Di laman perusahaan disebutkan, pengguna XL Axiata di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bali, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Banjarmasin, Palembang, Pekanbaru, dan Depok sudah bisa mengakses layanan 5G meskipun di lokasi terbatas.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA (BAH)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat ITS 5G Experience Center saat berlangsung Peluncuran Indosat Ooredoo 5G Services dan ITS 5G Experience Center Powered by Nokia di Gedung Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021).
Senior Vice President Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Steve Saerang menyebutkan, saat ini pengguna layanan 5G IOH mencapai lebih dari 200.000 pelanggan. IOH meluncurkan layanan 5G pada Juni 2021 dan sekarang tersedia di delapan daerah. Kedelapan daerah itu adalah Jakarta, Karawang, Surakarta, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Balikpapan, dan Bali.
”IOH akan meluncurkan layanan 5G di kota-kota lain dengan permintaan yang tinggi terhadap konektivitas internet cepat dan dengan disertai use case,” ujar Steve.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengklaim, hingga Januari 2023, jumlah pengguna layanan 5G Telkomsel tumbuh lebih dari 1.680 persen dibandingkan akhir 2021. Pertumbuhan ini sejalan dengan komitmen Telkomsel yang menggelar layanan 5G secara bertahap dan terukur, dengan tetap mempertimbangkan tingkat penetrasi perangkat 5G di setiap wilayah dan perubahan perilaku konsumsi layanan data pelanggan.
Kendati 5G sudah masuk tahap gelombang kedua penggelaran, sampai saat ini adopsi 5G relatif lebih banyak didorong oleh pasar yang matang.
Dalam siaran pers akhir Februari 2023, Head of GSMA Intelligence Peter Jarich mengatakan, kendati 5G sudah masuk tahap gelombang kedua penggelaran, sampai saat ini adopsi 5G relatif lebih banyak didorong oleh pasar yang matang. Negara maju, misalnya.
GSMA menyebut per Januari 2023 terdapat 229 jaringan 5G komersial secara global. Kemudian, terdapat lebih dari 700 model ponsel pintar berbasis 5G tersedia.
Head of Technology and Strategy at Business Area Networks Ericsson Freddie Södergren, seperti dikutip dari Telecom, mengakui, menghasilkan pendapatan yang menguntungkan dari 5G memerlukan waktu. Sebab, realitas menunjukkan sejumlah operator telekomunikasi masih berkutat pada isu apakah akan mengenakan harga lebih tinggi kepada konsumen 5G dibandingkan 4G guna menutup besarnya biaya infrastruktur jaringan.
SUMBER: KAJIAN AWAL 5G INDONESIA, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Grafis Evolusi 5G. Sumber: Kajian Awal 5G Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jika dilihat dari sisi pasar ponsel pintar, sejumlah laporan riset menyatakan bahwa pengiriman ponsel pintar di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2022. Laporan IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker yang dirilis pada 28 Februari 2023 menyebutkan, pasar ponsel pintar Indonesia turun untuk pertama kalinya setelah 13 tahun tumbuh. Penurunannya mencapai 14,3 persen menjadi 35 unit pada 2022.
Sementara laporan Counterpoint menyatakan, pengiriman ponsel pintar di Indonesia sepanjang tahun 2022 turun 12,2 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Faktor ekonomi seperti inflasi berdampak signifikan terhadap daya beli konsumen, terutama di kalangan masyarakat berpendapatan rendah.
Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia, saat dihubungi pada Jumat (10/3/2023), mengatakan, situasi tersebut tidak memengaruhi secara signifikan pasar ponsel pintar khusus 5G. ”Memang ada sedikit pelambatan dibandingkan beberapa triwulan sebelumnya. Namun, vendor ponsel sedang berusaha menawarkan gawai 5G dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.
Faktor ekonomi seperti inflasi berdampak signifikan terhadap daya beli konsumen, terutama di kalangan masyarakat berpendapatan rendah.
Country Director Xiaomi Indonesia Wentao Zhao mengatakan, Xiaomi Indonesia senantiasa memperhatikan perkembangan jaringan yang dikembangkan para operator dan diatur oleh regulator. Tahun 2023, Xiaomi berupaya menghadirkan kombinasi portfolio produk 4G dan 5G sesuai dengan proporsi yang mempertimbangkan perkembangan cakupan jaringan di Indonesia.
Menanggapi fenomena tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi berpendapat, implementasi teknologi akses seluler baru secara merata selalu butuh waktu. Pada saat 3G muncul, misalnya, perkembangan masifnya di Indonesia baru terjadi pada tahun 2008–2009. Padahal, jaringan 3G diperkenalkan di dunia jauh sebelum tahun itu, yakni sekitar 2001. Sejumlah faktor saling memengaruhi, seperti ketersediaan lelang spektrum frekuensi.