Tahun ini, target kunjungan wisatawan mancanegara telah terlampaui. Dari target optimistis 3,6 juta wisatawan mancanegara, saat ini telah tercapai 5,2 juta orang.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keputusan pemerintah untuk mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM dinilai berdampak positif terhadap kinerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hampir semua kegiatan di destinasi pariwisata unggulan pada libur Natal dan Tahun Baru dipadati oleh wisatawan.
”Kemarin, konser di Labuan Bajo itu, full, 6.000 yang berpartisipasi. Dan hampir setiap kegiatan di destinasi unggulan, Bali dan lima destinasi superprioritas lain dipadati,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/1/2023).
Kepada Presiden Joko Widodo, Sandiaga juga melaporkan tentang perkembangan positif di sektor pariwisata pada Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. ”Saya diminta melaporkan tentang pariwisata di liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru) yang baru saja kita lalui, di mana di beberapa destinasi unggulan, seperti Bali, kebangkitannya sudah sangat terlihat,” kata Sandiaga.
Tahun ini, target kunjungan wisatawan mancanegara telah terlampaui. Dari target optimistis 3,6 juta wisatawan mancanegara, saat ini telah tercapai 5,2 juta orang. Kenaikan jumlah wisatawan ini mencapai hampir 70 persen di atas target.
”Tidak ada keraguan lagi. Ini yang harus kita jaga momentum pemulihan ini, dengan menambah kapasitas jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi dan juga dari segi keandalan dari segi transportasi agar konektivitas terus bisa kita tingkatkan,” kata Sandiaga.
Nilai tambah ekonomi kreatif juga telah mencapai hampir Rp 300 triliun atau meningkat signifikan dibandingkan target 2022. ”Namun yang paling menjadi kegembiraan adalah penambahan jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang ditargetkan 1,1 juta tahun 2022 kemungkinan akan di angka di atas 3 juta,” tambah Sandiaga.
Kenaikan jumlah tenaga kerja ini mencapai tiga kali lipat dari prediksi. Peningkatan mata pencarian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini diyakini akan mendorong bangkitnya kesejahteraan masyarakat.
”Tantangannya di 2023 ini adalah satu, China mulai dibuka, bagaimana kita bisa mengambil kesempatan meningkatkan kunjungan wisatawan tapi tetap dalam bingkai kehati-hatian dan kewaspadaan,” kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, Presiden Jokowi juga memberikan arahan agar ekonomi bisa terus tumbuh. ”Kita pastikan dapat limpahan dari mancanegara tetapi dengan PPKM berakhir, kita tetap siap siaga sehingga tentu kegiatan wisata yang banyak memberi dampak ekonomi bisa terus bertumbuh dan pulih di 2023,” ucapnya.
Dalam keterangan pers seusai meninjau Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023), Presiden Jokowi menyampaikan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Tanah Air di 2024 akan meningkat apabila Indonesia mampu melewati tahun 2022 dan 2023 dengan baik. Kepala Negara juga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 mampu berada di atas 5 persen.
Presiden Jokowi juga berharap Indonesia tidak terkena imbas resesi global pada 2023. ”Kalau melihat secara global, tahun 2022 adalah tahun turbulensi. Tahun 2023 ini adalah tahun ujian. Kalau kita bisa melewati turbulensi kemarin di 2022, kita harapkan di tahun 2023 ini kalau bisa lewati, insya Allah di tahun 2024 akan lebih mudah bagi pertumbuhan ekonomi kita,” katanya.