Masuk Puncak Mobilitas, Bandara Soekarno Hatta Layani 1.000 Penerbangan
Di periode akhir tahun ini, jumlah penerbangan di Bandara Soekarno Hatta nyaris mendekati jumlah normal seperti yang terjadi di masa pandemi. Hal ini menjadi angin segar bagi industri penerbangan tanah air.
Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Jelang liburan Natal 2022, Kementerian Perhubungan mencatat adanya 1.000 penerbangan sejak 22 Desember 2022-23 Desember 2022 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Angka ini juga menjadi angin segar bagi industri penerbangan tanah air. Selain itu, Angkasa Pura II diminta menambah jam operasional agar masyarakat yang hendak bepergian menggunakan pesawat terbang bisa terlayani dengan baik.
Dalam kunjungannya ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (23/12/2022), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan jumlah penerbangan tersebut hampir mendekati jumlah penerbangan normal per hari di Soekarno Hatta yaitu 1.200 penerbangan. Angka ini juga menjadi pertanda kebangkitan industri penerbangan Indonesia.
Agar penerbangan di periode ini bisa terlayani dengan baik, pihaknya juga melakukan perimbangan kapasitas terminal dengan membagi beban penerbangan internasional di terminal 3 menuju terminal 2F.
“Kami sudah pindahkan sebanyak 40 flight ke Terminal 2F, dan rencananya kita akan naikkan ke 70 flight, supaya ada rebalancing capacity,” ucapnya.
Di tengah tingginya jumlah penerbangan, peningkatan aspek keselamatan penerbangan dengan melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan tetap dilakukan secara rutin. Untuk memaksimalkan proses tersebut, Angkasa Pura II (AP II) pun menambah jumlah peralatan dan personil agar ramp check bisa dilakukan dengan baik.
Kami butuh kerjasama dengan maskapai untuk mengatur slot penerbangan di jam padat, agar tidak terjadi keterlambatan
Selain aspek keselamatan, ketepatan waktu juga menjadi hal yang perlu diperhatikan, khususnya di jam-jam sibuk seperti pada pagi dan sore hari. Di jam sibuk tersebut, jumlah penerbangan yang tinggi membuat antrian giliran penerbangan pesawat kerap terjadi.
Menanggulangi masalah tersebut, Budi meminta pihak maskapai untuk mendistribusikan jam penerbangannya ke waktu yang lebih awal khususnya di siang hari. Maskapai juga dihimbau untuk tidak menumpuk penerbangan di Soekarno Hatta saja, tapi juga disebar ke bandara-bandara lainnya.
“Maskapai ini rebutan golden time, jadi sering antri dan membuat penerbangan terlambat. Agar tidak terjadi, kami butuh kerjasama dari airline,” tambahnya.
Soal harga tiket, maskapai dihimbau untuk tidak mematok harga tinggi, agar masyarakat bisa bepergian dengan harga yang terjangkau. Direktorat Jendral Perhubungan Udara pun sudah memberikan surat edaran mengenai hal ini kepada pihak maskapai.
Tak hanya itu, Kementerian Perhubungan juga akan memberikan tambahan waktu penerbangan di masa liburan kali ini, khususnya untuk penerbangan internasional. Namun maskapai yang hendak menambah penerbangan internasional untuk tidak hanya membuka penerbangan ke Jakarta saja, tapi juga ke tempat lain seperti Medan, Surabaya, Bali, Makassar, dan kota-kota di Indonesia yang memiliki destinasi wisata lainnya.
Soal harga tiket, maskapai juga dihimbau untuk tidak mematok harga tinggi, agar masyarakat bisa terbang dengan harga yang terjangkau. Direktorat Jendral Perhubungan Udara pun sudah memberikan surat edaran mengenai hal ini.
Jam operasional
Selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, mulai 18 Desember 2022-3 Januari 2023, bandara juga akan menambah jam operasionalnya sesuai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Direktur Utama AP II Muhammad Awaludin menjelaskan, pihaknya akan menambah jam operasional bandara hingga malam hari.
AP II mencatat, pada Jumat (23/12/2022) sudah ada sekitar 1.050 penerbangan di Bandara Soekarno Hatta. Sementara, di bandara yang berada dalam pengendalian AP II lainnya, tercatat sudah ada 300 lebih penerbangan pada hari tersebut.
“Dengan melihat angka ini, recovery rate hampir ke 100 persen,” ucapnya.
Penambahan jam operasional bandara juga dilakukan dengan meningkatkan jumlah transportasi umum menuju bandara, agar masyarakat yang akan berangkat ataupun tiba di malam hari tetap bisa dilayani dengan baik. Kementerian Perhubungan sendiri akan menerbitkan surat edaran kepada penyedia transportasi mengenai hal ini.
Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni menerangkan, pihaknya juga meminta maskapai untuk memaksimalkan jam terbang pesawatnya selama periode akhir tahun ini. Maskapai dihimbau mengoptimalkan jam terbang pesawat dari 8 jam menjadi 12 jam.
“Kami minta dioptimalkan sampai 12 jam. Peningkatan ini masih sesuai dengan standar keselamatan,” jelasnya.