logo Kompas.id
EkonomiKeuntungan Nelayan Anjlok
Iklan

Keuntungan Nelayan Anjlok

Akibat kenaikan harga BBM, biaya yang dikeluarkan nelayan saat melaut meningkat, sementara pendapatan merosot. Subsidi ke nelayan perlu dipermudah.

Oleh
Velicia
· 4 menit baca
Kapal nelayan di Kelurahan Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau, bersandar di Pelabuhan Teluk Baruk, Jumat (6/3/2020).
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Kapal nelayan di Kelurahan Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau, bersandar di Pelabuhan Teluk Baruk, Jumat (6/3/2020).

JAKARTA, KOMPAS – Kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi untuk nelayan, khususnya jenis solar bersubsidi, meningkatkan biaya produksi sekaligus menurunkan permintaan terhadap hasil tangkapan nelayan. Kenaikan harga menyebabkan keuntungan dan pendapatan nelayan semakin tipis.

Demikian beberapa kesimpulan dalam diskusi publik bertajuk “Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi bagi Kelompok Nelayan Kecil dan Tradisional di Indonesia”, Senin (19/12/2022), yang diselenggarakan secara daring. Narasumber utama diskusi ini adalah Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal dan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000