Hotel kapsul dinilai efisien bagi sejumlah wisatawan karena hanya menjadi tempat beristirahat dan mandi. Tren ini tentu mengikuti perkembangan dan kebutuhan pasar yang ada.
Oleh
Velicia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia menilai hotel kapsul dan hotel kabin memiliki peluang bagus di pasaran. Jenis hotel ini menjadi alternatif bagi wisatawan yang ingin menekan biaya akomodasi.
Akomodasi merupakan suatu hal yang perkembangannya cukup pesat dengan berbagai macam model, seperti hotel kapsul, tenda, karavan, bahkan penginapan yang tergantung di tebing. Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, tren konsep ini memberikan peluang terhadap hotel untuk berkembang di pasaran.
”Akomodasi selalu mengikuti keinginan pasar. Jika bicara terkait menariknya hotel kapsul, hal ini menjadi alternatif bagi wisatawan yang ingin mengefisiensikan biaya akomodasinya,” kata Maulana, saat dihubungi, Rabu (14/12/2022), di Jakarta.
Menurut dia, biaya perjalanan wisatawan secara umum sebesar 40 persen pertama dihabiskan untuk biaya transportasi, dan 40 persen kedua untuk akomodasi. Sedangkan biaya wisata hanya mendapat sisa 20 persennya saja.
Hotel kapsul dinilai efisien bagi sejumlah wisatawan karena hanya menjadi tempat beristirahat dan mandi. Tren ini tentu mengikuti perkembangan dan kebutuhan pasar yang ada.
”Mereka bukannya tidak memiliki uang, tetapi lebih memilih untuk efisiensi biaya. Bagi sejumlah wisatawan, hotel hanya tempat untuk tidur dan mandi. Mereka ingin biaya perjalanannya lebih besar untuk mendapat pengalaman dibandingkan biaya lainnya,” ucapnya.
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani juga mengatakan hal senada. Keberadaan hotel kabin pun dapat membantu kawasan wisata yang kekurangan hotel konvensional. Walaupun, untuk hotel kabin dapat memakan biaya lebih mahal dibandingkan hotel konvensional. Tetapi, ketersediaan hotel dan jarak lokasi wisata juga menjadi pertimbangan wisatawan.
”Hotel kabin memiliki pangsa pasar tersendiri, terutama generasi muda yang menyukai experience atau pengalaman tertentu,” ujarnya.
Salah satu hotel kapsul dan hotel kabin yang terus memperluas cabangnya ke berbagai wilayah di Indonesia adalah Bobobox. Hingga saat ini, Bobobox telah memiliki lebih dari 1.200 pods yang tersebar di 16 lokasi dan lebih dari 200 kabin yang tersebar di delapan lokasi di Indonesia.
Menurut data internal Bobobox, tingkat okupansi untuk hotel kapsul Bobobox sekitar 80 persen, dan Bobocabin sekitar 95 persen.
”Kami sedang menambah inventori sebanyak mungkin, terlebih menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 seperti ini, tingkat huniannya pasti tinggi. Sudah terlihat dari data month to date Desember ini,” ujar CEO Bobobox Indra Gunawan, Rabu.
Selain inventori, Indra juga menyiapkan dari segi harga. Ia memastikan harga sewa hotel kapsul atau kabin Bobobox tidak overpriced, walaupun tingkat hunian sedang tinggi, demi menjaga loyalitas pelanggan.
Selain memenuhi kebutuhan pasar, Bobobox juga menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis dan juga pemerintah, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk berpartisipasi dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia, dengan mendukung wisata domestik dan juga kontribusi terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).