Kenaikan Gaji Tertinggi Ada di Perusahaan Teknologi
Kenaikan gaji pada industri "emerging tech" diprediksi menjadi yang tertinggi di antara industri lainnya, yakni sebesar 8,2 persen. Namun, kenaikan itu masih lebih rendah dibanding tahun 2022 yang menyentuh 9,3 persen.
Oleh
Velicia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Estimasi kenaikan gaji pada 2023 secara keseluruhan sebesar 6,1 persen. Emerging tech menjadi salah satu industri yang diprediksi mengalami kenaikan gaji tertinggi pada 2023, dibanding jenis industri lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Mercer Career Products Manager for Indonesia Yosef Budiman dalam pemaparan survei remunerasi Mercer, Selasa (13/12/2022), di Jakarta.
Kenaikan gaji pada industri emerging tech diprediksi menjadi yang tertinggi di antara industri lainnya, yakni sebesar 8,2 persen. Namun, kenaikan itu masih lebih rendah dibanding tahun 2022 yang menyentuh 9,3 persen. Emerging tech yang dibahas oleh tim Mercer merupakan industri yang bersifat seperti start up atau perusahaan rintisan bidang teknologi.
”Emerging tech memang akan tetap bertumbuh, tetapi pertumbuhannya akan melambat. Terutama bagi mereka yang capital intensive dan masih mengandalkan modal dari investor luar. Saat terjadi kenaikan inflasi, terjadi juga kenaikan suku bunga yang membuat investor mungkin akan mencari aset-aset yang bersifat lebih stabil,” kata Yosef.
Jika sebelumnya emerging tech hanya memikirkan pertumbuhan yang sangat cepat, menurut Yosef, kini juga dituntut menjadi perusahaan yang mandiri dan mampu menjaga pengeluarannya. Dari beberapa tahun terakhir, seperti 2021 sebagai tahun pemulihan pandemi Covid-19, angka kenaikan gaji berada di 5,5 persen secara keseluruhan. Lalu, pada 2022, kenaikan gaji di angka 5,8 persen.
Berkenaan dengan adanya inflasi dan pertimbangan faktor lain, berdasarkan data yang dikumpulkan Mercer dari 550 perusahaan di Indonesia, estimasi kenaikan di 2023 rata-rata sebesar 6,1 persen. Hal ini didukung oleh adanya perbaikan dari segi ekonomi dan upaya perusahaan untuk turut menangani inflasi yang naik di berbagai negara.
Selain emerging tech, terdapat beberapa industri yang lebih stabil dibandingkan industri lainnya. Misalnya, industri yang harga sektor komoditasnya saat ini sedang baik, seperti industri pertambangan.
”Contohnya mining and mining services. Pada 2022 kenaikan gajinya di angka 5,7 persen. Tetapi, di tahun 2023 meningkat dengan estimasi 6,3 persen," ucapnya.
"Talent" dan pembiayaan
Terkait peningkatan gaji di industri emerging tech yang mengalami tekanan pada 2023, Mercer Market Leader Indonesia Astrid Suryapranata menjelaskan, perusahaan mesti mendapatkan karyawan dengan keahlian yang unik dan sesuai untuk membangun industri emerging tech. Di sisi lain, industri ini juga perlu mengatur pembiayaan karyawan.
”Keahlian yang dibutuhkan tetap cukup langka di pasar, sehingga hal tersebut yang perlu diatur perusahaan, yakni antara kenaikan gaji untuk menarik talent serta tetap mengatur pembiayaan karyawan dengan baik,” kata Astrid.
Selain itu, imbuh Astrid, meskipun industri emerging tech sedang mengurangi tenaga kerja, masih ada harapan bagi industri ini untuk maju perlahan. Hal ini dibuktikan dengan adanya program pengembangan teknologi web3 dan pertumbuhan populasi.
Selain teknologi web3, ada industri otomotif yang didukung dengan pengembangan kendaraan listrik. Lalu, industri life sciences yang turut memasuki era digitalisasi, baik proses internal ataupun digital marketing.
Di Indonesia, Astrid menambahkan, ekspektasi peningkatan gaji ketika pindah perusahaan (turn over) secara keseluruhan pada industri tahun 2022 meningkat tipis di angka 8 persen. Adapun pada dua tahun sebelumnya, yakni di 2020 dan 2021, masing-masing berada di angka 6 persen dan 7 persen.