Terancam Resesi Global, Ekonomi Digital RI Tetap Tumbuh Pesat
Sektor ekonomi digital Tanah Air dinilai berdaya tahan yang tinggi. Di tengah ketidakpastian situasi global saat ini, ekonomi digital Indonesia bahkan tetap tumbuh, antara lain tecermin pada nilai transaksinya.
Oleh
AGNES THEDOORA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia diyakini memiliki resiliensi tinggi dalam menghadapi pelambatan ekonomi global. Namun, momentum pertumbuhan di berbagai sektor harus dijaga. Dunia usaha berharap pemerintah dapat menjaga iklim berusaha, termasuk mempertahankan situasi perpolitikan dalam negeri tetap kondusif menjelang Pemilihan Umum 2024.
Aspirasi itu disampaikan oleh sejumlah pemilik dan direktur utama perusahaan yang tergabung dalam emiten Kompas100 kepada Presiden Joko Widodo pada acara Kompas100 CEO Forum powered by East Ventures di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022). Masukan itu disampaikan lewat tayangan video. Sebagian dari para pengusaha itu juga turut hadir secara fisik.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, sektor ekonomi digital Indonesia memiliki resiliensi yang kuat, bahkan mampu bertumbuh pesat, di tengah terpaan berbagai krisis ekonomi global akhir-akhir ini.
Daya tahan sektor ekonomi digital Indonesia terlihat melalui nilai transaksi digital yang dicapai di kawasan Asia Tenggara. Dari total transaksi sebesar 200 miliar dollar AS atau Rp 3.200 triliun pada tahun 2022, separuhnya terjadi di Indonesia.
Di tengah ketidakpastian global, masih banyak investor yang tetap mengucurkan dananya ke ekosistem digital di Indonesia, menjadikan Indonesia tujuan investasi unggulan kedua di Asia Tenggara untuk sektor ekonomi digital.
Dari total nilai investasi 4 miliar dollar AS yang masuk ke Asia Tenggara pada semester I-2022, sebanyak 25 persennya masuk ke Indonesia. Total dana yang dikelola oleh East Ventures sendiri sepanjang tahun ini mencapai 850 juta dollar AS, terbesar di kawasan.
”Ini menunjukkan resiliensi ekonomi digital kita yang tidak lepas dari adopsi digital Indonesia berkat infrastruktur digital yang semakin baik,” katanya.
Namun, momentum pertumbuhan itu jangan sampai lepas akibat ketidakpastian kondisi di dalam negeri. Willson berharap pemerintah dapat meredam efek rambatan dari perlambatan ekonomi global dengan tetap menjaga iklim usaha di dalam negeri, khususnya menjelang Pemilu 2024.
”Kami berharap situasi tahun politik ke depan yang kondusif dan momentum G20 yang sudah terbentuk bisa dijaga dengan baik,” ujarnya.