Perdagangan Antarpulau dan Perbatasan Antarnegara Diperkuat
Perdagangan antarpulau diperkuat melalui transfer ilmu antarpelaku UKM dan pemanfaatan teknologi digital. Adapun perdagangan di kawasan perbatasan dioptimalkan melalui penjajakan bisnis antarnegara.
Oleh
Hendriyo Widi
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS)
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (19/2/2019). Pelabuhan ini merupakan pelabuhan paling ramai pada abad ke-12. Kini, pelabuhan ini menjadi pelabuhan antarpulau yang melayani perahu-perahu berukuran sedang yang membawa hasil bumi dan kebutuhan lain.
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perdagangan memperkuat perdagangan antarpulau dan perbatasan antarnegara untuk menggeliatkan ekonomi nasional. Salah satunya melalui promosi produk khas daerah dan nasional.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, pemerintah saat ini sedang menggelar Sail Tidore Expo 2022 di Tidore, Maluku Utara. Pameran itu diikuti 90 usaha kecil dan menengah (UKM) yang berasal dari luar pulau dan Kota Tidore.
”Keterlibatan pelaku UKM dari luar pulau dan Tidore ini dapat menstimulus semakin bertumbuhnya perdagangan antarpulau. Pameran bahkan perdagangan antarpulau itu juga dapat menjadi wadah transfer pengetahuan antarpelaku UKM,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (25/11/2022).
Sail Tidore Expo 2022 digelar pada 24-29 November 2022. Sejumlah produk yang ditampilkan antara lain berupa makanan dan minuman, pakaian dan aksesori, produk perawatan kesehatan, dan energi terbarukan. Pameran ini juga menghadirkan sejumlah pelaku jasa layanan keuangan digital dan pariwisata.
Keterlibatan pelaku UKM dari luar pulau dan Tidore ini dapat menstimulus semakin bertumbuhnya perdagangan antarpulau. Pameran bahkan perdagangan antarpulau itu juga dapat menjadi wadah transfer pengetahuan antarpelaku UKM.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI
Kapal RI (KRI) Dewaruci tampak berada di selat antara Ternate dan Tidore pada Senin (13/6/2022). KRI Dewaruci merupakan kapal latih TNI Angkatan Laut yang digunakan dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah, yakni program napak tilas ke enam titik perdagangan rempah Nusantara, yaitu Surabaya, Makassar, Baubau-Buton, Ternate-Tidore, Banda, dan Kupang.
Menurut Didi, pengembangan ekonomi digital di kawasan kepulauan juga diperlukan seiring dengan meluasnya akses internet di daerah-daerah di Indonesia. Hal itu diperlukan mengingat pandemi Covid-19 telah mengakselerasi pergeseran pola bisnis dalam memanfaatkan teknologi digital.
Pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 70 miliar dollar AS. Dari jumlah itu, transaksi e-dagang berkontribusi sebesar 53 miliar dollar AS. ”Melalui teknologi digital, pelaku UKM dapat semakin memperluas pasar dan meningkatkan usaha,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Pelayaran Rakyat Indonesia (Pelra) Sudirman Abdullah berharap agar pemerintah meningkatkan kerja sama dengan para pelaku pelayaran rakyat untuk menumbuhkan perdagangan antarpulau. Pelayaran rakyat dapat mengisi kebutuhan angkutan laut nonpeti kemas, armada keperintisan, dan armada perdagangan tradisional.
”Kami juga dapat menjangkau daerah-daerah terpencil dan turut menekan disparitas harga dengan mendukung program Tol Laut. Tak hanya itu, kami juga siap bermitra dengan pemerintah untuk mengembangkan wisata maritim di daerah-daerah kepulauan,” kata Sudirman ketika dihubungi dari Jakarta.
Kami juga dapat menjangkau daerah-daerah terpencil dan turut menekan disparitas harga dengan mendukung program Tol Laut. Tak hanya itu, kami juga siap bermitra dengan pemerintah untuk mengembangkan wisata maritim di daerah-daerah kepulauan.
Selain perdagangan antarpulau, Kementerian Perdagangan juga berupaya memaksimalkan perdagangan di kawasan perbatasan dengan negara lain. Salah satunya dengan mengoptimalkan Pusat Promosi dan Pemasaran (Marketing Point) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Galeri pakaian di kawasan pos lintas batas negara di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Minggu (17/7/2022).
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Direktorat PEN Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan menuturkan, ekspor dari kawasan perbatasan Kalimantan Barat ke Malaysia memiliki potensi yang sangat besar. Untuk itu, Marketing Point PLBN Entikong tidak hanya menjadi pusat informasi pemasaran, tetapi harus dijadikan sebagai tempat pertemuan dan penjajakan bisnis antara Indonesia dan Malaysia.
Pada 24 November 2022, Kementerian Perdagangan menggelar penjajakan dan kesepakatan bisnis untuk pertama kali. Forum bisnis itu mempertemukan 25 pelaku usaha Indonesia, termasuk dari Kalimantan Barat, dengan pembeli asal Serawak, Malaysia.
”Kegiatan ini menyasar perdagangan produk perawatan kulit dan kosmetik, arang, farmasi, pakaian dalam, pupuk alami, produk ramah lingkungan, dan barang konsumsi sehari-hari. Upaya tersebut diharapkan menjadi pembuka kegiatan promosi ekspor selanjutnya di PLBN sehingga dapat meningkatkan peluang ekspor melalui wilayah perbatasan,” paparnya.
Kementerian Perdagangan mencatat, dalam lima tahun terakhir (2017-2021), nilai ekspor nonmigas Provinsi Kalimantan Barat tumbuh 13,67 persen. Pada periode Januari-September 2022, nilai ekspor nonmigas daerah tersebut mencapai 2,36 miliar dollar AS atau tumbuh 58,52 persen secara tahunan. Produk ekspor unggulan Provinsi Kalimantan Barat pada 2021 di antaranya adalah lemak dan minyak hewan/nabati; bijih, kerak, dan abu logam, serta aluminium oksida.