Dua emiten sektor tekstil, yakni Trisula Textile Industries dan Trisula International, membukukan kinerja positif di triwulan III-2022. Keduanya mencatatkan laba bersih di tengah inflasi dan ketidakpastian global.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Dua emiten sektor tekstil di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Trisula Textile Industries Tbk dan PT Trisula International Tbk, membukukan kinerja yang baik hingga triwulan III-2022. Kinerja itu ditopang oleh permintaan domestik dan ekspor yang meningkat di tengah kenaikan inflasi dan ketidakpastian situasi global.
Trisula Textile Industries mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 148 persen. Sementara Trisula International membukukan kenaikan laba bersih 589 persen.
Trisula Textile merupakan emiten yang menyediakan kain, seragam, dan barang fesyen lain. Permintaan domestik yang meningkat membuat penjualan Trisula Textile naik 6 persen secara tahunan, yakni dari Rp 292,66 miliar pada September 2021 menjadi Rp 312,66 miliar pada September 2022.
Dari kenaikan penjualan tersebut, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi naik hingga 148 persen, yakni dari Rp 2,81 miliar menjadi Rp 6,96 miliar. Lonjakan laba bersih itu juga ditopang oleh kenaikan beban pokok penjualan yang rendah. Beban pokok penjualan hanya naik 2 persen, sementara penjualan naik 6 persen dari periode sama tahun lalu.
“Penjualan pada triwulan III ini penuh tantangan, terutama karena kenaikan laju inflasi pascakenaikan harga bahan bakar minyak,” kata Direktur Trisula Textile Heru Jatmiko dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022). Namun demikian, Trisula Textile tetap bersyukur dapat membukukan kenaikan penjualan dari pasar domestik.
Jika dirinci lagi, penjualan Trisula Textile di pasar domestik hingga September mencapai 96,75 persen dari total penjualan. Nilainya mencapai Rp 302,5 miliar. Sementara penjualan ekspornya hanya 3,25 persen atau senilai Rp 10,17 miliar saja.
Pada tahun ini, Trisula Textile berencana memperluas jaringan, di antaranya membuka 10 penjualan ritel untuk baju merek JOBB dan Jack Nicklaus.
Trisula International
Sementara itu, emiten tekstil lainnya, yakni PT Trisula International Tbk justru mencatatkan peningkatan penjualan dari pasar ekspor. Hingga September 2022, Penjualan ekspor Trisula International mencapai Rp 711,9 miliar.
Trisula International justru mencatatkan peningkatan penjualan dari pasar ekspor.
Adapun negara tujuan ekspor produk Trisula International antara lain Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura dan Jepang. Penjualan ke luar negeri ini naik 45 persen dari periode sama tahun lalu. Sementara penjualan domestik Trisula International hanya meningkat 19 persen. Penjualan Trisula International pada triwulan III mencapai Rp 1,04 triliun.
Direktur Utama Trisula International Widjaya Djohan menjelaskan, laba neto tahun berjalan melonjak dari Rp 12,3 miliar menjadi Rp 51,65 miliar. Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 27,91 miliar atau melonjak dari Rp 4 miliar pada periode sama tahun 2021.
“Peningkatan kinerja penjualan, baik pasar ekspor maupun domestik, semakin memberikan optimisme kepada perusahaan. Hal ini menunjukkan eksistensi perseroan di pasar internasional dan domestik,” kata Widjaya.
Trisula International memasok garmen untuk ritel internasional serta seragam di maskapai penerbangan, perhotelan, rumah sakit, dan pelayanan publik seperti pemadam kebakaran.