Bursa Efek Indonesia meluncurkan indeks baru, yakni IDX LQ45 Low Carbon Leaders, yang diharapkan jadi panduan bagi para investor yang ingin mengurangi eksposur intensitas emisi karbon pada portofolio investasinya.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Bursa Efek Indonesia kembali mengeluarkan indeks baru. Kali ini, indeks yang dikeluarkan adalah IDX LQ45 Low Carbon Leaders. Indeks ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para investor yang ingin mengurangi eksposur intensitas emisi karbon pada portofolio investasinya.
Ada 24 saham yang diambil dari Indeks LQ 45 yang masuk dalam indeks ini. “Secara umum, konstituen IDX LQ45 Low Carbon Leaders ditentukan melalui pengurangan konstituen dan menyesuaikan bobot saham konstituen indeks LQ45 dengan memperhitungkan intensitas emisi karbon,” kata Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, dalam keterangannya.
Peluncuran indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders dilakukan di sela-sela B20 Investment Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11/2022).
Saat dihubungi lebih lanjut, Jeffrey menjelaskan, pada dasarnya Indeks ini bertujuan mengurangi eksposur intensitas emisi karbon atas portofolio sebesar minimal 50 persen dibandingkan dengan Indeks LQ45 sebagai parent index. Hal itu ditempuh setelah menyesuaikan bobot per sektor sesuai carbon intensity dan mengecualikan perusahaan di industri batubara sesuai klasifikasi IDX-Industry Classification (IDX IC). IDX IC merupakan pembagian klasifikasi emiten berdasarkan industrinya.
Semesta saham yang digunakan merupakan konstituen Indeks LQ45 yang mengungkapkan data emisi karbon gas rumah kaca Scope 1 dan Scope 2 pada Laporan Keberlanjutan periode berjalan.
Jeffrey menjelaskan lebih lanjut, proses seleksi saham yang masuk ke dalam indeks dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama adalah mengeluarkan saham semesta yang masuk ke dalam industri batubara berdasarkan IDX-IC. Setelah itu, langkah kedua, adalah penyesuaian bobot di sektor masing-masing sesuai dengan carbon intensity.
Proses seleksi saham yang masuk ke dalam indeks dilakukan dengan beberapa tahapan.
“Langkah ketiga, mengeluarkan konstituen dengan nilai karbon tertinggi, apabila Portfolio Weighted Average Carbon Intensity belum mencapai minimal 50 persen jika dibandingkan dengan LQ45 (parent index),” kata Jeffrey lagi.
Menurut dia, dengan langkah seperti itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk termasuk menjadi salah satu konstituen indeks baru tersebut. Emiten lainnya antara lain Aneka Tambang Tbk, Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, dan lainnya.
Indeks MSCI
Sementara itu, Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang mengeluarkan berbagai indeks saham acuan para investor global, mengocok ulang beberapa konstituen dalam indeksnya.
Beberapa saham dari Bursa Efek Indonesia, seperti saham Bumi Resources Tbk, masuk ke dalam MSCI Small Cap Index. Selain Bumi Resources ada tiga saham lain yang masuk, yaitu Bukalapak Tbk, Gudang Garam Tbk, dan Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk.
Sementara itu, saham BEI yang dikeluaran adalah Adi Sarana Armada Tbk, M Cash Integrasi Tbk, dan MNC Vision Networks Tbk. Susunan baru ini akan efektif mulai 1 Desember 2022 mendatang.