Emiten Baru di Bursa Efek Indonesia Bertambah Menjadi 52
Dua emiten baru yang terdaftar di BEI hari ini adalah PT Puri Sentul Permai Tbk dan PT Primadaya Plastisindo Tbk. Dengan kedatangan kedua emiten itu, total emiten baru yang tercatat di BEI hingga hari ini menjadi 52.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Setelah kemarin ada enam emiten baru, hari ini Rabu (9/11/2022) Bursa Efek Indonesia atau BEI kedatangan dua emiten baru lagi. Kedua emiten baru tersebut adalah PT Puri Sentul Permai Tbk dan PT Primadaya Plastisindo Tbk. Dengan kedatangan kedua emiten itu, total jumlah emiten baru yang tercatat di BEI hingga hari ini menjadi 52.
“Menjadi perusahaan tecatat, perusahaan publik adalah awal langkah untuk utilisasi pasar modal. Apa yang didapatkan, proceed dari IPO (penawaran umum saham perdana) hanyalah awal. Setelah menjadi perusahaan tercatat ada berbagai macam variasi untuk rising fund, asal ada satu syarat performance yang menjanjikandan pengelolaan personal, serta akuntabel,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam seremoni pencatatan perdana saham Puri Sentul dan Primadaya.
Direktur Utama Puri Sentul Permai Xaverius Nursalim mengatakan, investor yang membeli saham Puri Sentul merupakan aset yang luar biasa. “Ada 20.000 investor yang telah masuk ke saham kami dan ini menjadi aset luar biasa bagi kami. Kami sepakat dengan komisaris bahwa Puri Sentul Permai mulai akhir tahun akan mulai membagi dividen sebesar 60 persen karena telah membukukan keuntungan yang baik,” kata Xaverius.
Xaverius juga menjanjikan fasilitas bagi para investor pertama Puri Sentul yang dapat digunakan di hotel milik Puri Sentul.
Dalam penjualan saham ke publik ini, Puri Sentul berhasil menghimpun dana sebanyak Rp 375 miliar. Dana itu 86,56 persen akan digunakan untuk membangun lima hotel di rest area, 2,99 persen untuk pengembangan sistem manajemen, dan 4,48 persen untuk modal kerja.
Pembukaan cabang baru
Sementara itu, Direktur Utama PT Primadaya Plastisindo Tbk Kennie Angesty berharap kinerja perusahaannya semakin baik setelah masuk bursa. Manufaktur kemasan plastik ini mendapatkan dana segar sebesar Rp 100 miliar dari penjualan 20 persen sahamnya.
“Dengan akses ke pasar modal, saya berharap perusahaan dapat bermanuver dengan gesit dan menanggapi seluruh kebutuhan masyarakat dan pelanggan kami dengan cepat,” kata Kennie.
Kennie menambahkan, perusahaan yang dipimpinnya memiliki banyak rencana seperti membuka cabang baru di berbagai pulau. “Pada dasarnya kami ingin membantu memenuhi kebutuhan kemasan pasar untuk para UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah),” ujarnya.
Pada penutupan perdagangan, saham Primadaya naik 35 persen menjadi Rp 270 per saham.