Sekitar 7 Juta Rumah di Indonesia Berfasilitas IoT Rumah Cerdas
Perangkat rumah cerdas diyakini memiliki potensi pasar yang besar. Namun, tantangannya adalah harga, layanan purnajual, dan pengembangan produksinya dari dalam negeri.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada awal tahun 2022, jumlah rumah di Indonesia yang telah menggunakan benda terhubung internet atau IoT rumah cerdas diperkirakan mencapai 7,28 juta unit. Jumlah ini masih berkisar 10 persen dari total rumah di Indonesia. Meski demikian, pasar produk IoT rumah cerdas diyakini berpotensi berkembang dalam jangka panjang.
Ketua Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya menjelaskan, perhitungan jumlah rumah di Indonesia yang berfasilitas IoT rumah cerdas itu merupakan hasil riset agensi kreatif global We Are Social. Kisaran 7,28 juta unit rumah yang memanfaatkan produk IoT pada awal 2022 ini meningkat pesat dibandingkan pada 2019.
”Pada 2019, jumlah rumah yang menggunakan produk IoT rumah cerdas sebanyak 1,5 juta unit. Selama pembatasan sosial karena pandemi Covid-19, ada fenomena orang semakin ingin mengulik dan mengadopsi,” ujar Teguh Prasetya di sela-sela peluncuran 20 produk rumah cerdas Immersive Tech, Rabu (31/8/2022), di Jakarta.
Dia mengatakan, satu rumah bisa menggunakan lima sensor produk IoT rumah cerdas. Dengan adanya pembangunan terus-menerus infrastruktur jaringan tetap pita lebar telekomunikasi, ada kemungkinan satu rumah menambah jumlah sensor produk IoT rumah cerdas.
”Operator telekomunikasi seluler sekarang juga gencar masuk membangun jaringan tetap pita lebar ke permukiman. Apalagi, beberapa di antara mereka telah mengadopsi teknologi akses seluler 5G yang kami yakini akan amat membantu penetrasi produk IoT. Bisa jadi pasar IoT rumah cerdas tumbuh 44 persen per tahun,” kata Teguh.
Produk IoT rumah cerdas yang kini beredar sudah bisa terintegrasi dengan asisten pribadi melalui kontrol suara bawaan buatan perusahaan raksasa teknologi.
Project Director Immersive Tech dan Direktur — Deputy CEO PT Erajaya Active Lifestyle Andre Tanudjaja—memperkirakan nilai pasar produk IoT nasional telah mencapai Rp 400 triliun saat ini. Selain didukung semakin meluasnya pembangunan jaringan tetap pita lebar telekomunikasi, produk IoT rumah cerdas semakin inovatif.
Sebagai gambaran, produk IoT rumah cerdas yang kini beredar sudah bisa terintegrasi dengan asisten pribadi melalui kontrol suara bawaan buatan perusahaan raksasa teknologi, seperti Siri yang dipunyai Apple.
Varian produk IoT rumah cerdas juga semakin variatif, termasuk penanak nasi cerdas, perangkat gagang pintu cerdas, dan alarm cerdas pendeteksi kebocoran gas. PT Erajaya Swasembada Tbk telah memiliki 30 jenis produk IoT rumah cerdas di bawah merek Immersive Tech. Produk tersebut dijual di seluruh toko ritel milik PT Erajaya Swasembada Tbk dan menurut rencana diperluas ke toko lain.
”Intinya, produk IoT rumah cerdas sekarang sudah lebih variatif. Benda mulai depan rumah hingga di dalam rumah telah tersedia IoT-nya,” kata Andre.
Hanya saja, menurut Teguh, potensi pasar produk IoT rumah cerdas masih harus berhadapan dengan sejumlah tantangan. Sebagai contoh, harga, layanan purnajual, dan pengembangan industri manufaktur produk IoT lokal.
Menyoal harga, dia berpendapat mayoritas penduduk Indonesia memiliki sensitivitas harga yang tinggi. Ini juga berlaku saat mereka akan membeli produk elektronik.
”Konsumen Indonesia suka serba cepat, termasuk urusan layanan purnajual. Oleh karena itu, jika ingin memasarkan produk IoT rumah cerdas, perusahaan apa pun harus siap dengan fasilitas layanan purnajual yang merata dan cepat tanggap dengan permintaan konsumen,” kata Teguh.
Potensi pasar produk IoT rumah cerdas masih harus berhadapan dengan sejumlah tantangan. Sebagai contoh, harga, layanan purnajual, dan pengembangan industri manufaktur produk IoT lokal.
Teguh menambahkan, tantangan berikutnya adalah pembuatan ekosistem manufaktur produk elektronik lokal untuk mendukung solusi IoT, tidak hanya terbatas pada pembuatan ponsel pintar untuk mengoperasikan produk IoT. Dia berharap pengembangan ekosistem ini didukung pemerintah.