Presiden Jokowi Sebut Harga Telur Akan Turun dalam Dua Pekan
Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Cicaheum di Kota Bandung, Jawa Barat, dan berinteraksi dengan pedagang. Menyikapi kenaikan harga telur, Presiden menyebut harga telur diharapkan bisa turun dalam dua pekan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Barat, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo mengunjungi Pasar Cicaheum di Kota Bandung. Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana langsung menyapa para pedagang dan menyerahkan bantuan sosial kepada para penerima manfaat. Presiden Jokowi juga turut mengecek kondisi harga bahan pangan pokok di pasar.
Menurut Kepala Negara, harga bahan pangan relatif stabil, kecuali harga telur yang masih fluktuatif beberapa hari terakhir. ”Ya ini, kan, pertama karena pakan ternak yang naik, kedua ini fluktuasi biasa. Nanti dua minggu insya Allah akan turun,” ujar Presiden Jokowi ketika memberikan keterangan pers di Pasar Cicaheum, Kota Bandung, Minggu (28/8/2022).
Ketika ditanya apakah kenaikan harga telur didorong oleh penyaluran bantuan pangan nontunai (BPNT) ataupun bantuan sosial (bansos), Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan hal itu. ”Ya, ada juga demand permintaan yang dibagikan kepada masyarakat, kan, sama saja. Muter-nya juga di masyarakat,” ucap Presiden.
Dengan didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri, dan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga membagikan bantuan berupa bantuan modal kerja (BMK) dan bantuan langsung tunai (BLT) kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH), pedagang pasar, serta pedagang kaki lima di Pasar Cicaheum.
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi berharap agar bantuan yang diserahkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan modal usaha. ”Pagi hari ini saya, sama seperti di provinsi-provinsi yang lain, memberikan bantuan sembako kepada penerima manfaat PKH dan juga memberikan tambahan modal usaha, tambahan modal kerja kepada pedagang-pedagang di pasar, kepada pedagang kaki lima,” ujar Presiden Jokowi.
Mengenai kondisi pasar yang kurang baik, Presiden mengatakan bahwa pemerintah siap untuk melakukan revitalisasi pasar jika diperlukan. Namun, menurut Presiden, hal tersebut perlu dijajaki lebih lanjut karena Pasar Cicaheum merupakan salah satu pasar tradisional dengan kepemilikan lahan milik badan usaha milik daerah (BUMD).
”Nanti saya tanyakan ke Pak Gubernur, Pak Wali Kota mengenai pasar ini, kalau memang perlu dibangun, ya, kami siap untuk membangun, tapi memang ini kepemilikan lahannya adalah milik BUMD,” kata Presiden Jokowi.
Salah satu pedagang pasar, Siti, berharap revitalisasi pasar segera dilakukan secepatnya dan sebaik mungkin. Dia berharap pasar yang menjadi tempatnya berjualan bisa menjadi lebih luas. ”Saya cuma bilang terima kasih banyak kepada Pak Jokowi sudah mengasih bantuan untuk modal usaha saya. Buat modal selanjutnya agar lebih baik lagi,” ujarnya.
Krisis global
Terkait harga pangan yang naik, terutama telur, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut bahwa krisis global pasti terus akan berdampak ke semua negara. ”Karena itu, semua kita ini sedang siap untuk menghadapi, semua negara sedang berpikir, gimana menghadapi krisis global ini,” ujar Wapres Amin di sela kunjungan meninjau kegiatan Santripreneur Berbasis Sawit di Riau, Kamis (25/8/2022).
Namun, Wapres Amin menegaskan, ekonomi Indonesia tergolong cukup baik. Pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi berada pada angka 5,3 persen pada 2023. ”Kemudian juga inflasi kita terendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Kemudian, perdagangan ekspor kita surplus. Ini fundamental kita cukup kuat untuk menghadapi (krisis) ketimbang negara lain,” ujarnya.
Karena memang dampak krisis global ini pasti ada, Wapres Amin berharap dampak kenaikan harga pangan, terutama telur, hanya bersifat sementara. ”Mudah-mudahan kenaikan itu sifatnya sementara saja, temporary saja. Mudah-mudahan. Karena itu, pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkahnya ya, tetapi pasti dampak itu pasti akan ada, tapi tidak terlalu parah seperti karena fundamental ekonominya lemah, ya,” ujar Wapres.
Di sisi lain, Wapres juga menegaskan, pemerintah akan terus menggulirkan bantuan sosial bagi masyarakat. ”Mudah-mudahan dengan kekuatan kita, kita akan tetap, pemerintah sudah menyiapkan diri untuk terus bansos digulirkan, kemudian tentu operasi pasar juga disiapkan. Bansos kita akan terus diperbesar, ya, di dalam rangka menghadapi dampak krisis global tersebut,” ucapnya.