Temuan KSP: Minyakita Belum Merata, Harga Jual di Atas HET
Hasil verifikasi lapangan tim Kantor Staf Presiden menemukan distribusi Minyakita belum merata. Harganya pun di atas harga eceran tertinggi.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kantor Staf Presiden atau KSP mendorong Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan distribusi minyak goreng kemasan rakyat atau MGKR merek Minyakita, terutama melalui pasar-pasar tradisional. Meskipun sudah tersedia di pasar-pasar tradisional ataupun pasar modern, ketersediaan Minyakita dinilai masih belum merata untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.
”Dari empat pasar yang kami (tim Kantor Staf Presiden) datangi, Minyakita masih tersedia di tiga pasar. Jadi, distribusinya masih belum merata,” ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono ketika melakukan verifikasi lapangan ketersediaan dan harga minyak goreng curah, baik minyak goreng curah rakyat (MGCR) maupun MGKR di pasar tradisional dan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/8/2022).
Meski sudah tersedia di pasaran, animo masyarakat untuk membeli minyak goreng kemasan rakyat merek Minyakita juga masih belum terlalu tinggi. Menurut Edy, hal itu kemungkinan besar disebabkan oleh harga Minyakita yang lebih mahal dibandingkan dengan minyak curah biasa atau minyak goreng curah rakyat.
Di pasar tradisional, harga minyak goreng curah biasa berkisar Rp 12.000 sampai Rp 13.500 per kilogram. Sementara harga Minyakita sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
”Bisa jadi selisih harga ini yang membuat masyarakat masih memilih minyak goreng curah biasa. Apalagi di lapangan kami juga masih menemukan beberapa pedagang menjual Minyakita dengan harga di atas HET, yaitu empat Rp 14.000 per liter,” ujar Edy.
Menurut Edy, MKGR merek Minyakita memiliki beberapa keuntungan. Kemasan Minyakita menggunakan pillow pack atau standing pouch sehingga lebih higienis dan terjamin kualitas serta volumenya. Dengan kemasan tersebut, pendistribusian Minyakita ke daerah-daerah yang sulit dijangkau menjadi lebih mudah.
”Ini juga menyelesaikan persoalan teknis di lapangan, seperti keterbatasan mobil tangki pengangkut dan tangki penampung di kalangan pedagang, yang sering membuat ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah tidak bisa optimal,” ujarnya.
KSP melakukan verifikasi lapangan ketersediaan dan harga minyak goreng curah untuk menindaklanjuti kebijakan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan tentang Tata Kelola Minyak Goreng Kemasan Rakyat. ”Kalau secara keseluruhan, harga minyak goreng curah sudah mulai normal, dan tidak terjadi kelangkaan,” ujarnya.
Melalui Permendag No 41/2022, Kemendag menggulirkan program MKGR dengan merek Minyakita pada Juli 2022. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meluncurkan Minyakita di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Minyakita didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan (HET) Rp 14.000 per liter.
Peluncuran Minyakita menjadi upaya pemerintah mendistribusikan minyak goreng hasil alokasi pasar dalam negeri (domestic market obligation/DMO) melalui kemasan sederhana.
”Minyakita menjadi inovasi agar distribusi minyak goreng bisa lebih cepat dan merata. Membeli minyak goreng akan lebih mudah karena sudah dikemas, bisa didistribusikan ke pasar mana pun. Terutama ke Indonesia bagian timur, pengirimannya akan lebih mudah,” kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli, minyak goreng kemasan sederhana dapat mempermudah masyarakat mendapatkan minyak goreng. Selain itu, minyak goreng kemasan sederhana juga akan mempermudah distribusi agar merata di seluruh Indonesia.
“Kami berusaha mengatasi persoalan distribusi melalui minyak goreng kemasan sederhana ini. Harapan kami, minyak goreng bisa terdistribusi dengan baik, khususnya ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Melalui Minyakita, kami optimistis masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng hasil DMO yang sesuai HET,” ujar Zulkifli.
Pada Jumat (19/8/2022), Zulkifli juga memantau harga barang kebutuhan pokok dan ketersediaan minyak goreng curah di Pasar Al-Mahirah Lamdingin di Banda Aceh, Aceh. ”Secara umum harga minyak sayur Rp14.000 per kilogram atau Rp 13.000 per liter dan mudah ditemukan di mana-mana,” kata Zulkifli.