Usaha rintisan Paxel Indonesia memperoleh suntikan pendanaan seri C sebesar 23 juta dollar AS atau sekitar Rp 325 miliar dari sejumlah perusahaan. Peluang usaha rintisan untuk berkembang di Indonesia dinilai masih besar.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Usaha rintisan atau start up Paxel Indonesia memperoleh suntikan pendanaan seri C senilai 23 juta dollar AS atau sekitar Rp 325 miliar dari PT Astra Digital Internasional, salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk, Central Capital Ventura (BCA), MDI Ventures (Telkom), SIG, Endeavour Catalyst, FJ Labs, serta PT Amsaka Investama Sejahtera. Paxel sebagai start up logistik yang berbasis teknologi mulai beroperasi tahun 2018.
Co-founder Paxel Indonesia Zaldy Ilham Masita dalam pernyataan persnya di Jakarta, Selasa (9/8/2022), mengatakan, pendanaan yang didapat dari tiga perusahaan terbesar di Indonesia dan juga venture capital dari luar negeri, seperti SIG dari China, Endeavor dan FJ Labs dari Amerika Serikat, menunjukkan peluang usaha rintisan untuk bisa berkembang di Indonesia masih tinggi.
Apalagi, menurut Zaldy, sejak pandemi Covid-19 dua tahun lalu, kontribusi dari banyak usaha rintisan di Indonesia sangat tinggi. Indonesia masih sangat membutuhkan usaha-usaha rintisan baru untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas dengan melakukan transformasi digital.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan, Astra telah memiliki peta jalan (road map) digital untuk memetakan arah perkembangan digitalisasi yang relevan dengan bisnis diiringi peningkatan kompetensi dan kemampuan digital Grup Astra. ”Investasi pada bisnis digital ini sejalan dengan langkah Astra untuk mempercepat transformasi digital serta memberikan produk dan layanan inovatif kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurut Djony, Paxel merupakan start up logistik berbasis teknologi yang memberikan dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kolaborasi ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mengoptimalkan besarnya potensi perekonomian digital Indonesia.
Hal senada diungkapkan Presiden Direktur Central Capital Ventura (CCV) Armand Widjaja. Menurut dia, saat ini CCV telah memperluas fokus kepada embedded finance. ”Kami perluas fokus kami, tak lagi hanya ke fintech, tetapi juga ke embedded finance, seperti perusahaan logistik dan commerce, yang bertujuan memecahkan masalah utama di Indonesia,” ujarnya.
Armand menambahkan, pihaknya percaya bahwa pertumbuhan pesat Paxel hingga saat ini akan terus memberikan dampak besar kepada UMKM sebagai pendorong ekonomi Indonesia. ”Maka dari itu, kami melihat peluang sinergi yang besar antara Paxel dan ekosistem keuangan kami untuk mendukung Paxel dalam mengembangkan ekonomi Indonesia,” jelas Armand.
Sementara Managing Partner MDI Ventures, Kenneth Li mengatakan, Industri logistik Indonesia merupakan salah satu penyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional terbesar dan terus tumbuh selama pandemi. Hal ini terutama dipicu oleh penerapan penguncian wilayah (lockdown) yang membuat konsumen dan pelaku bisnis mencari alternatif cara mendistribusikan produk ke konsumen, terutama di sektor bisnis makanan dan minuman.
”Kami melihat Paxel memiliki solusi dalam bidang ini karena telah membangun infrastruktur yang memungkinkan pengiriman cepat dan produk mudah rusak lainnya di mana mereka dapat mengirimkan produk dari kota ke kota dalam waktu kurang dari 24 jam,” ujarnya.
Peran Astra, MDI, dan CCV sebagai perusahaan yang berpengaruh di Indonesia dengan nilai kapitalisasi market Rp 1.500 triliun dinilai menunjukkan kepercayaan venture capital terhadap perusahaan rintisan masih terbilang tinggi dan Indonesia masih membutuhkan lebih banyak start up baru dan bisa tumbuh untuk membawa ekonomi Indonesia lebih baik lagi.
Zaldy menilai, kolaborasi antara Paxel dan perusahaan besar yang sudah memiliki ekosistem, seperti Astra, Telkom dan BCA, akan sangat membantu dalam pengembangan usaha rintisan di Indonesia. Hal ini bisa memberikan solusi yang lebih baik bagi konsumen, terutama UMKM.
Dalam empat tahun terakhir, kata Zaldy, Paxel telah mencapai pertumbuhan revenue 240 persen per tahun dan pertumbuhan jumlah pengguna 176 persen setiap tahunnya.