Bank BTPN Syariah mengembangkan ekosistem digital syariah untuk melayani kebutuhan nasabah di segmen prasejahtera dan cukup sejahtera. Sebanyak 20 persen dari sekitar 4 juta nasabahnya dinilai sudah ”naik kelas”.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank BTPN Syariah Tbk terus mengembangkan ekosistem digital syariah untuk nasabahnya. Saat ini ekosistem perbankan digital tersebut melayani berbagai macam kebutuhan nasabah dari segmen prasejahtera dan cukup sejahtera.
Para nasabah Bank BTPN Syariah yang sudah terlebih dahulu mendapatkan pendanaan dan berhasil mengembangkan bisnisnya lebih besar diangkat menjadi Mitra Tepat. Mitra Tepat ini merupakan ibu rumah tangga yang memiliki bisnis dan dapat menjadi perpanjangan tangan bank dalam melayani nasabah.
Dari sekitar 4 juta nasabah BTPN Syariah, ada 20 persen nasabah yang sudah naik kelas menjadi Mitra Tepat dan sudah terlebih dahulu melek teknologi. Biasanya, satu kali dalam dua pekan, para petugas bank yang disebut community officer melayani nasabah.
Akan tetapi, jika sebelum kunjungan tersebut dilakukan dan nasabah non-Mitra Tepat memerlukan dana atau ingin menabung atau melakukan transaksi lain, mereka dapat juga menghubungi Mitra Tepat terdekat. Dalam membantu melayani nasabah, Mitra Tepat dibantu oleh aplikasi Warung Tepat dalam transaksi perbankan juga berbagai macam pembayaran hingga membeli barang.
”Dengan Mitra Tepat ini efisiensi kami semakin meningkat. Para community officer lebih fokus dalam melakukan akuisisi nasabah karena sebagian tugasnya dilakukan oleh Mitra Tepat,” kata Direktur Utama Bank BTPN Syariah Hadi Wibowo di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Salah satu Mitra Tepat, Widya, dari Cileungsi mengatakan, digitalisasi yang dikembangkan Bank BTPN Syariah memberikan banyak kemudahan. Widya sudah terbiasa melakukan berbagai transaksi untuk memenuhi kebutuhan warungnya. ”Aplikasinya sangat mudah digunakan, banyak manfaat,” kata Widya sembari mendemonstrasikan aplikasi tersebut.
Sebagai Mitra Tepat, sehari-hari Widya juga menerima tabungan dan melayani berbagai kebutuhan perbankan dari para nasabah lain menggunakan aplikasi Warung Tepat tersebut. Digitalisasi ini diharapkan dapat membuka akses keuangan untuk melayani masyarakat inklusi secara berkelanjutan.
Bank BTPN Syariah juga telah membentuk anak usaha BTPN Syariah Venture Capital. Pendanaan pertama diberikan kepada platform lokapasar Dagangan. Dagangan menyediakan kebutuhan rumah tangga pada kota tier 3 dan 4 di perdesaan.
Kinerja
Dalam kesempatan sama, BTPN Syariah juga mengumumkan kinerja keuangan semester pertama 2022. Aset BTPN Syariah sudah berkembang menjadi Rp 20,2 triliun atau naik 16 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 17,4 triliun. Sementara pembiayaan naik menjadi Rp 11,1 triliun atau naik 11 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 10 triliun. Laba bersih setelah pajak tercatat Rp 856 miliar.
Sementara capital adequacy ratio sebesar 48 persen atau jauh di atas ketentuan rata-rata industri perbankan. Adapun dana pihak ketiga mencapai Rp 11,9 triliun. ”Kami terus mengharapkan dukungan dari seluruh pihak tanpa terkecuali untuk bersama-sama mewujudkan niat baik lebih cepat sehingga bersama kita dapat memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia,” kata Hadi.